IKLAN

Ripple Resmi “Menutup” Kasus dengan SEC

Ripple, salah satu perusahaan terkemuka di dunia kripto, mengklaim akhirnya berhasil menutup kasus hukumnya dengan SEC AS yang telah hampir empat tahun berjalan.

Chief Legal Officer (CLO) Ripple, Stuart Alderoty, mengklaim bahwa kasus yang telah lama membayangi perusahaan tersebut kini resmi berakhir. Pengumuman ini disambut dengan antusiasme besar dari komunitas XRP dan pelaku industri kripto secara umum.

Akhir dari Pertempuran Hukum yang Berlarut-larut

Kasus ini dimulai pada akhir 2020 ketika SEC menuduh Ripple melakukan penawaran sekuritas tidak terdaftar melalui penjualan XRP, koin yang terafiliasi dengan perusahaan tersebut.

Tuduhan ini membawa dampak signifikan bagi Ripple dan XRP, membuat banyak bursa kripto di AS menarik XRP dari daftar perdagangan mereka. Namun, setelah persidangan panjang dan serangkaian argumen hukum yang rumit, Ripple akhirnya mendapatkan hasil yang lebih baik daripada yang diperkirakan.

Pada 7 Agustus 2024, Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan New York, yang dipimpin oleh Hakim Analisa Torres, mengeluarkan keputusan akhir. SEC sebelumnya menuntut denda hampir US$2 milyar, tetapi pengadilan menguranginya menjadi US$125 juta.

Selain itu, Ripple dilarang menjual XRP kepada klien institusional berbasis di AS tanpa memenuhi persyaratan yang lebih ketat​.

BACA JUGA  Seandainya Binance Tak Ada

Implikasi untuk Ripple dan XRP

Dengan berakhirnya kasus ini, Ripple dapat kembali fokus pada misinya untuk mengembangkan sistem keuangan yang lebih inklusif melalui teknologi blockchain.

Ini berarti perusahaan dapat melanjutkan inovasinya tanpa lagi dibayangi ketidakpastian hukum yang menghambat pengembangan bisnis mereka selama beberapa tahun terakhir.

XRP, sebagai koin yang terlibat langsung dalam kasus ini, juga mendapat manfaat dari resolusi ini. Investor, baik ritel maupun institusional, kini memiliki kejelasan lebih tentang status hukum XRP.

Hal ini diharapkan dapat meningkatkan adopsi XRP di berbagai platform dan bursa kripto yang sebelumnya menangguhkan perdagangan XRP​.

Pertahanan Fair Notice yang Penting bagi Industri Kripto

Salah satu poin penting dalam kasus ini adalah penggunaan pembelaan fair notice oleh Ripple. Dalam kasus ini, Ripple berargumen bahwa SEC tidak memberikan peringatan yang memadai kepada industri tentang kemungkinan bahwa koin seperti XRP dapat dianggap sebagai sekuritas.

Argumen ini berhasil diakui oleh pengadilan, dan menurut Alderoty, ini menjadi preseden penting bagi perusahaan kripto lainnya yang mungkin menghadapi tuntutan serupa dari regulator di masa depan.

BACA JUGA  Terpopular BMI: Harga SHIB Setara Rp15 Ribu hingga ETH Masuk Coinbase

“Kasus Ripple sudah selesai, tetapi prinsip fair notice masih berlaku bagi pihak lain. SEC mengacu pada masalah DAO 2017 sebagai peringatan bagi industri aset kripto, bahwa kripto merupakan sekuritas (efek-Red) tunduk pada undang-undang sekuritas AS. Tujuh tahun kemudian, SEC meminta maaf kepada hakim federal atas kebingungan yang ditimbulkan oleh penggunaan istilah yang secara inheren tidak jelas tersebut,” kata Stuart Alderoty.

SEC sendiri mengakui kesalahan dalam mengomunikasikan terminologi kripto asset sekuritas yang mereka buat.

Pada dasarnya, istilah ini digunakan sebagai singkatan yang menyiratkan bahwa beberapa aset kripto dapat dianggap sebagai sekuritas berdasarkan konteks penggunaannya. Namun, pengakuan ini hanya datang setelah bertahun-tahun ketidakpastian dan kebingungan di kalangan pelaku pasar.

Selain menjadi kemenangan bagi Ripple, berakhirnya kasus ini juga membawa dampak signifikan bagi industri kripto secara keseluruhan. Hasil dari kasus ini dapat menjadi acuan bagi regulator dalam menangani masalah sekuritas di sektor aset digital.

Kejelasan regulasi yang lebih baik diharapkan dapat membantu mendorong inovasi lebih lanjut di industri ini, sembari memberikan jaminan lebih kepada investor.

BACA JUGA  Ripple Bikin Heboh Lagi, Membuka 500 Juta XRP: Apa Dampaknya Buat Pasar?

Dengan begitu, banyak ahli percaya bahwa Ripple dan XRP berada di posisi yang lebih baik untuk menarik minat institusi besar. Penutupan kasus ini memberikan ruang bagi Ripple untuk memulihkan reputasi mereka yang sebelumnya sempat terpengaruh oleh persidangan ini​.

Apa yang Diharapkan Selanjutnya?

Di tengah optimisme yang muncul dari berakhirnya kasus ini, banyak analis percaya bahwa harga XRP akan terus menguat dalam beberapa bulan mendatang.

Beberapa prediksi menyebutkan bahwa harga XRP bisa mencapai US$2,5 dalam jangka menengah, dengan sasaran jangka panjang sekitar US$5. Kenaikan harga ini akan sangat bergantung pada seberapa cepat Ripple dapat memanfaatkan momen ini untuk memperluas jangkauan dan kemitraannya​.

Pada saat penulisan, harga koin Ripple tersebut juga telah bergerak bullish, menguat lebih dari 11 persen dalam 7 hari terakhir dan 1,76 persen dalam 24 jam terakhir ke US$0,5883. Ini tampak mencerminkan kepercayaan investor yang kian kuat pada XRP pasca kabar terbaru ini. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait