IKLAN

Riset Chainalysis: 25 Persen Crypto Baru Pakai Skema Pump-and-Dump Sepanjang 2022

Dalam sebuah laporan riset diketahui bahwa, seperempat dari crypto baru di tahun 2022 berjalan hanya sebagai skema pump-and-dump.

Market Watch melaporkan bahwa dalam riset yang dilakukan Chainalysis, 25 persen dari 40.521 token crypto baru telah mengalami penurunan harga yang drastis di pekan pertama setelah peluncurannya.

Kemungkinan besar itu adalah sebuah skema pump-and-dump untuk meraup cuan instan dan meninggalkan proyek untuk tidak berjalan lagi, alias mati.

“Pembuat skema pump-and-dump token crypto baru telah menghasilkan keuntungan sekitar US$30 juta dari penjualan kepemilikan mereka sebelum nilai token anjlok,” ungkap laporan tersebut.

Crypto Baru dan Skema Pump-and-Dump 

Para peneliti menilai bahwa, crypto baru yang harganya merosot lebih dari 90 persen pada minggu pertama perdagangannya telah mencerminkan pemegang token paling awal menjual kepemilikkan mereka terlalu cepat.

BACA JUGA  Ini Crypto Baru Pesaing Shiba Inu (SHIB)

Secara umum, skema pump-and-dump adalah para investor awal mempromosikan aset yang ia beli kepada calon investor lain, guna menyesatkan mereka yang mengakibatkan harga melesat tajam.

Investor awal kemudian menjual semua kepemilikkan mereka untuk keuntungan yang fantastis, menyebabkan investor lain yang terlambat masuk menyangkut di harga puncak ketika harga aset terjun bebas. Ini juga bisa disebut skema gelembung pecah.

“Karena relatif mudahnya aktor jahat dapat meluncurkan token baru dan mempromosikannya di media sosial, praktik tersebut menjadi umum di kripto,” ungkap laporan Chainalysis.

Laporan bertajuk “2023 Crypto Crime Report” tersebut telah mengamati semua token yang diluncurkan di jaringan Ethereum dan BSC di sepanjang tahun 2022, di mana sebagian besar dari token tersebut tidak memiliki daya tarik yang diukur dengan aktivitas di bursa terdesentralisasi (DEX).

BACA JUGA  Influencer Kripto Ini Ternyata Dalang di Balik Koin Pump & Dump

“Pembeli yang diyakini tidak terkait dengan pembuat token menghabiskan total US$4,6 milyar kripto untuk memperoleh beberapa dari 9.902 token pump-and-dump yang kami identifikasi,” ungkap laporan tersebut.

Meski nilainya terbilang kecil dibandingkan total nilai pasar kripto, tetap saja itu menjadi sebuah kerugian besar bagi para investor yang tidak tahu apa-apa dan polos.

Laporan tersebut juga menggarisbawahi bahwa, skema pump-and-dump membuat kepercayaan terhadap industri menjadi turun. Sehingga, proses adopsi dari kripto yang sungguh-sungguh dapat berkembang menjadi terhambat langkahnya. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait