Chainalysis melaporkan, tren adopsi kripto global didorong oleh negara berpenghasilan menengah. Indeksi Adopsi Kripto Global 2022 Chainalysis memberi peringkat pertama kepada Vietnam sebagai negara dengan adopsi tertinggi.
Adopsi Kripto Global
Bank Dunia menggolongkan negara berdasarkan tingkat penghasilan dengan empat golongan, yakni penghasilan tinggi, penghasilan menengah atas, penghasilan menengah bawah dan penghasilan rendah. Dua golongan penghasilan menengah menjadi pusat adopsi kripto.
Filipina menduduki peringkat kedua dalam laporan Chainalysis, disusul oleh Ukraina, India dan Amerika Serikat yang menguasai lima negara teratas dari segi adopsi.
Bitcoinist melaporkan, 10 dari 20 negara teratas termasuk golongan penghasilan menengah bawah, yakni Vietnam, Filipina, Ukraina, India, Pakistan, Nigeria, Moroko, Nepal, Kenya dan Indonesia.
Delapan negara termasuk penghasilan menengah atas, yakni Brazil, Thailand, Rusia, Tiongkok, Turki, Argentina, Kolombia dan Ekuador. Hanya dua negara dari 29 negara teratas merupakan golongan penghasilan tinggi, yaitu Amerika Serikat dan Inggris.
Kendati adopsi kripto melesu di bear market, Indeks Skor Kripto Global menunjukkan tingkat adopsi masih lebih tinggi dibanding sebelum bull market yang berjalan selama tahun 2021.
Minat terhadap kripto masih tinggi tetapi lebih rendah dibanding all-time high yang dicapai pada kuartal kedua tahun 2021. Hal ini menunjukkan investor memasuki pasar kripto ketika harga meningkat dan minggat saat harganya tidak menarik.
Kendati pasar kripto mengalami bear market dimana investor ritel meninggalkan sektor ini, tingkat retensi investor masih lebih tinggi dibanding bear market sebelumnya.
Laju adopsi di benua seperti Afrika dan Asia tampak menjanjikan. Nigeria muncul sebagai negara dengan persentase tertinggi, yakni 32 persen penduduk negara tersebut telah menggunakan atau memiliki kripto.
Vietnam menduduki posisi kedua dengan persentase 21 persen.
Brazil, negara yang berada di peringkat ketujuh bagi laju adopsi global, memiliki pasar kripto paling besar di wilayah Amerika Latin. AS meningkat tiga peringkat dari 2021, beranjak dari posisi delapan tahun lalu menjadi posisi lima tahun ini.
Laporan Chainalysis tersebut menganalis jutaan transaksi kripto, lalu lintas web dan ukuran on-chain lain untuk menentukan negara dengan tingkat adopsi kripto tertinggi. [ed]