Berawal dari skandal lama hingga meroketnya proyek baru, perjalanan World Liberty Financial dan para pendiri WLFI kembali mencuri perhatian komunitas kripto —bukan karena inovasi semata, melainkan karena warisan masalah yang belum tuntas.
Jejak Kelam Pendiri WLFI Terungkap
Meski World Liberty Financial (WLFI) tengah menikmati masa keemasan dengan penjualan yang melampaui angka US$300 juta, bayang-bayang masa lalu pendirinya kembali mencuat ke permukaan.
Laporan eksklusif Reuters yang dipublikasikan pada 20 Mei mengungkap bahwa dua pendiri WLFI, Chase Herro dan Zak Folkman, sebelumnya merupakan otak di balik Dough Finance—sebuah startup yang mengalami peretasan senilai US$2,5 juta pada Juli 2024.
Namun, skandal ini tak sekadar soal angka. Setelah insiden peretasan tersebut, Dough sempat menjanjikan kompensasi penuh, bahkan menyatakan bahwa komunitas telah menyetujui pengembalian dana melalui mekanisme voting.
“KALIAN—komunitas Dough Finance—telah menyetujui hasil governance vote untuk mengganti kerugian para pemegang token! Disetujui dengan dukungan 99,5 persen. Terima kasih telah menyuarakan pendapat kalian,” tulis mereka di X, Senin (19/08/2024).
Sayangnya, unggahan itu menjadi pernyataan publik terakhir dari pihak Dough. Setelahnya, tim mendadak menghilang tanpa kabar. Proses distribusi dana yang dijanjikan pun tak pernah benar-benar terealisasi.
Kini, salah satu investor, Jonathan Lopez, melayangkan gugatan terhadap Chase Herro secara pribadi, menuntut pengembalian aset yang raib dalam peretasan. Anehnya, gugatan itu tidak menyebut nama Zak Folkman maupun tim WLFI lain sebagai pihak tergugat.
Sidang perdana kasus ini dijadwalkan berlangsung pada April 2026—kecuali jika para pihak sepakat menyelesaikannya secara damai sebelum tanggal tersebut.
Proyek Trump yang Sukses, Namun Dibayangi Masa Lalu
Donald Trump belakangan semakin gencar memperluas pengaruhnya di dunia kripto. Setelah merilis meme coin miliknya sendiri, ia juga menjadi salah satu figur vokal yang mempromosikan proyek World Liberty Financial.
Secara kasat mata, WLFI tampil sangat solid dari sisi finansial. Mereka sukses menjual seluruh koin dalam proses penjualan sebelumnya. Bahkan, stablecoin andalan mereka, USD1, kini mencatat kapitalisasi pasar yang menembus angka US$2 miliar.
Tak berhenti di situ, tim WLFI juga baru saja terlihat melakukan investasi senilai US$3 juta dalam bentuk token EOS—jumlah yang ironisnya melampaui nilai kerugian akibat peretasan Dough Finance pada 2024.
Meski secara teknis tidak memiliki hubungan langsung, fakta bahwa dua pendiri WLFI—Chase Herro dan Zak Folkman—juga merupakan sosok di balik Dough Finance, membuat masa lalu yang sempat mereda kini kembali diungkit.
Pertanyaan pun bermunculan: jika para pendiri WLFI kini memiliki sumber daya yang besar, mengapa mereka belum juga menuntaskannya? Terlebih lagi, sebagian kreditor hanya menerima kompensasi dalam bentuk token DOUGH, yang kini tak memiliki nilai di pasar.

Meskipun WLFI tidak terlibat secara langsung dalam insiden tersebut, publik tampaknya tetap menuntut transparansi lebih lanjut. Di tengah popularitas yang terus menanjak dan ekspektasi pasar yang tinggi, kredibilitas para pendiri WLFI kini berada di ujung tanduk. [dp]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.