Stablecoin milik Ripple, RLUSD, dinobatkan sebagai stablecoin paling tepercaya oleh lembaga pemeringkat independen Bluechip.
Dalam laporan resmi yang dirilis pada pekan ketiga Juli 2025, RLUSD memperoleh peringkat “A,” menjadikannya satu-satunya stablecoin yang berada di posisi teratas dalam daftar Bluechip. Penilaian ini menempatkan RLUSD di atas stablecoin besar lainnya seperti USDT dari Tether dan USDC dari Circle.
Bluechip merupakan lembaga pemeringkat yang menilai tingkat keamanan, transparansi dan manajemen risiko dari berbagai stablecoin. Dalam pemeringkatan terbaru, RLUSD dinilai unggul secara struktural karena memiliki cadangan yang dijamin penuh oleh aset aman seperti obligasi pemerintah AS.
“RLUSD oleh Ripple didukung oleh surat utang negara AS, reksa dana pasar uang pemerintah dan deposito bank. Aset-aset ini memiliki risiko kredit dan durasi terendah saat diperdagangkan di pasar sekunder yang sangat likuid,” ungkap tim Bluechip.
Seluruh aset tersebut dikelola secara terpisah oleh Bank of New York Mellon (BNY Mellon), yang berfungsi sebagai kustodian independen.
Ripple menyatakan bahwa RLUSD dirancang sebagai stablecoin institusional yang mengutamakan transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi. Mereka juga menyampaikan apresiasi atas pengakuan dari Bluechip dan menegaskan komitmen perusahaan untuk terus memperkuat fundamental RLUSD.
Struktur Aman dan Transparan Dorong Stablecoin RLUSD ke Puncak
Salah satu aspek utama yang mendasari rating tinggi RLUSD adalah pendekatan struktural terhadap keamanan aset. Menurut Bluechip, RLUSD telah menerapkan sistem pemisahan dana cadangan yang jelas dari operasional perusahaan penerbit.
Artinya, jika Ripple mengalami gangguan keuangan atau pailit, dana cadangan RLUSD tidak akan terdampak. Hal ini memberikan perlindungan tambahan bagi para pengguna, khususnya institusi keuangan yang mengedepankan mitigasi risiko.
Selain itu, RLUSD memberikan akses langsung bagi pengguna institusional untuk melakukan proses mint dan redeem secara efisien. Mekanisme ini diyakini dapat meningkatkan likuiditas pasar dan mendorong adopsi lebih luas dari kalangan korporasi.
Penilaian juga mempertimbangkan kesiapan RLUSD terhadap regulasi baru seperti GENIUS Act yang baru saja disahkan pemerintah AS. Regulasi tersebut mensyaratkan stablecoin harus sepenuhnya didukung oleh aset riil dan tunduk pada audit rutin.
Di sisi lain, USDT Tether hanya mendapat peringkat “D,” sementara USDC dari Circle berada di kategori “B+.” Kedua stablecoin tersebut dinilai masih memiliki celah dalam hal keterbukaan informasi cadangan dan struktur pengelolaan dana.
Bluechip menyoroti bahwa keterbatasan akses audit independen dan ketergantungan pada entitas yang tidak sepenuhnya teregulasi menjadi alasan utama skor rendah tersebut.
Tantangan RLUSD dalam Peta Persaingan
Meski mendapat pengakuan tertinggi dari lembaga independen, RLUSD masih menghadapi tantangan dari sisi adopsi pasar. Hingga pertengahan Juli 2025, kapitalisasi pasar RLUSD tercatat sekitar US$527 juta.
Angka ini masih jauh tertinggal dibandingkan USDT yang mendominasi pasar dengan nilai lebih dari US$160 miliar, serta USDC dengan kapitalisasi sekitar US$64 miliar.
Namun demikian, analis menilai bahwa struktur cadangan yang kuat, didukung oleh lembaga kustodian besar seperti BNY Mellon, serta sistem kepatuhan yang sudah sesuai regulasi, menjadi landasan penting bagi pertumbuhan jangka panjang RLUSD.
Terlebih, dalam ekosistem stablecoin yang semakin diawasi secara ketat oleh otoritas global, kepercayaan investor terhadap keamanan dan transparansi kini menjadi faktor utama dalam pemilihan aset digital.
Dengan kondisi tersebut, RLUSD dinilai memiliki peluang untuk memperluas penetrasi pasar, khususnya di segmen institusional yang membutuhkan stablecoin dengan dukungan legal dan operasional yang solid.
Ripple menyatakan akan terus memperkuat infrastruktur dan kerja sama dengan lembaga keuangan untuk memastikan RLUSD dapat memenuhi kebutuhan industri keuangan modern yang semakin mengedepankan stabilitas dan kepatuhan. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.