IKLAN

Robert Kiyosaki Beri Sinyal: Dolar AS Akan Ambruk dalam 4 Bulan dan Beralih ke Bitcoin

Di tengah kenaikan suku bunga The Fed yang menguatkan dolar AS, Robert Kiyosaki melihat itu akan jatuh tak lama lagi dan menjadi peluang bagi Bitcoin.

Kenaikan angka inflasi telah memicu sikap agresif bank sentral AS di bulan September, membawa gelombang minat besar pada dolar AS dan menekan aset berisiko seperti kripto dan saham.

Pasar kripto cenderung kesulitan dalam mengarungi bulan September, meski itu sempat mereda beberapa jelang penutupan bulan.

Robert Kiyosaki Tetap Dukung Bitcoin 

Berdasarkan laporan Finbold, penulis buku pendidikan keuangan terlaris Rich Dad Poor Dad tersebut melihat bahwa kekuatan dolar AS tak lama lagi akan ambruk.

Menurutnya, mata uang AS akan jatuh empat bulan lagi, atau di bulan Januari 2023, dengan menyarankan perak sebagai aset alternatif untuk melindungi nilai kekayaan terhadap potensi kejatuhan dolar AS tersebut.

BACA JUGA  Dua Wallet Bitcoin Bangun Setelah 15 Tahun Tertidur, Pindahkan 100 BTC

“Akankah dolar AS mengikuti [kejatuhan] Poundsterling Inggris? Saya percaya itu akan terjadi. Saya percaya dolar AS akan ambruk pada Januari 2023 setelah The Fed bebalik. Untuk mendapat untung dari crash dolar AS saya membeli lebih banyak perak AS. Perak sangat murah,” ujar Kiyosaki.

Robert Kiyosaki pun tampak sangat yakin bahwa pasar global akan mengalami bencana kehancuran, sehingga ia menyarankan investor untuk melirik Bitcoin.

Ia menilai, beberapa mata uang fiat lainnya juga akan jatuh akibat kebijakan The Fed yang terus mencoba melawan inflasi dengan “upaya sia-sia.”

Diketahui, ada banyak warga Inggris dan Uni Eropa yang “menjual mata uang” mereka untuk ditukarkan dengan Bitcoin karena berharap mampu melindungi mereka dari badai inflasi dan potensi resesi yang membayangi.

Pasar Kripto Kian Dirilik

Finbold juga melaporkan bahwa ada peningkatan dari volume perdagangan BTC dalam tiga bulan terakhir.

BACA JUGA  Harga ETH Diprediksi Mencapai US$3.100, Ini Faktor Pendorongnya

Investor diketahui lebih memilih membuang uang fiat dan beralih ke BTC karena menganggapnya sebagai aset lindung nilai dan peluang mencetak keuntungan dari kegiatan arbitrase.

Bagaimana bulan Oktober ini menyajikan sentimen global tentu menjadi perhatian utama, terutama langkah bank sentral AS dalam menghadapi inflasi. Ini akan memberi prospek yang lebih jelas bagi pasar kripto yang kian mendekati akhir tahun 2022. [st]

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait