Robert Kiyosaki Bikin Panas, Sebut AS Akan Bangkrut

Investor kawakan Robert Kiyosaki membuat situasi kian panas, dengan menyebut bahwa Amerika Serikat (AS) akan bangkrut.

Kiyosaki adalah salah satu orang yang menjadi pendukung kuat Bitcoin. Sejak beberapa tahun ke belakang, ia telah meyakini bahwa AS akan jatuh ke dalam kondisi buruk, memberi dorongan positif pada harga emas, perak dan Bitcoin.

Penulis buku Rich Dad Poor Dad tersebut telah sering kali menyarankan para pengikutnya untuk membeli lebih banyak tiga aset tersebut agar kekayaan mereka tidak tergerus, melainkan meningkat di tengah krisis.

Robert Kiyosaki Sebut AS Akan Bangkrut 

Berdasarkan laporan Bitcoin News, Robert Kiyosaki telah membagikan pandangannya tentang krisis utang yang melanda AS, termasuk negosiasi panjang terkait plafon utangnya.

“Fakta adalah, AS bangkrut. Kewajiban yang tidak didanai sebagai Jaminan Sosial lebih dari US$250 triliun. Aset derivatif pasar keuangan diukur dalam kuadriliun… ribuan triliun,” ujarnya.

Ia tak jenuh merekomendasikan para pengikutnya untuk membeli lebih banyak emas, perak dan Bitcoin.

Menurutnya, ketiga aset tersebut akan berkinerja sangat baik di masa-masa yang tidak stabil, seperti krisis.

Menurut Robert Kiyosaki, utang AS yang melebihi angka yang biasa, di US$31,4 triliun, telah menjadi sinyal akan situasi yang lebih parah di keuangan negara.

Sebuah penelitian mengungkapkan, ada kewajiban yang tidak tercatat atau kewajiban yang tidak didanai dari AS berjumlah lebih dari US$250 triliun. Ini bukan jumlah yang kecil.

Pada bulan Maret kemarin, investor kawakan tersebut memprediksi runtuhnya pasar derivatif senilai US$1 kuadriliun.

“Kenaikan suku bunga The Fed akan menghancurkan [pasar] saham, obligasi, real estat, serta dolar AS,” ujar Kiyosaki.

Selain itu, ia juga menyoroti resesi di Jerman, sambil memperingatkan bahwa AS bisa saja menjadi yang selanjutnya.

Ia melihat, resesi Jerman terjadi karena krisis perbankan, di mana telah ada beberapa bank besar yang bangkrut di kuartal pertama tahun ini.

“Bank pertama. Negara selanjutnya? Akankah Jerman menjadi negara pertama yang gagal? Bangkrut? jika Jerman gagal negara mana yang akan menjadi berikutnya? Akankah Amerika default setelah Jerman?,” ujarnya. [st]

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait