Robert Kiyosaki, pengusaha dan motivator ternama mengakui Bitcoin mampu mengalahkan kinerja emas dan perak. Pernyataan itu menegaskan lagi dukungannya terhadap Bitcoin, selain emas yang dia unggulkan sejak tahun 1971 sebagai store-of-value asset.
“Bitcoin naik mengalahkan emas dan perak. Artinya sekarang Anda harus membelinya sebanyak yang Anda mampu. Dolar AS merana dan perak masih terjangkau. Selama dolar AS jatuh, bukan harga yang jadi pertimbangan untuk membelinya, tetapi seberapa banyak emas, Bitcoin dan perak yang kaumliki,” kata Kiyosaki melalui Twitter, 13 November 2020 lalu.
Faktanya memang demikian, selama tahun 2020, emas hanya mampu tumbuh 50 persen. Sedangkan Bitcoin lebih disukai, hingga berkinerja baik hingga lebih dari 100 persen. Kini Raja Aset Kripto itu naik tinggi lebih dari US$16.000 per BTC.
Bitcoin boom beating gold and silver. What does that mean? It means you better buy as much as you can now. Train is moving. Dollar dying. Silver still affordable for everyone. As dollar crashes what counts is not price but how many coins of gold, silver, or Bitcoin you own.
— therealkiyosaki (@theRealKiyosaki) November 13, 2020
Bukan kali itu saja Kiyosaki berkicau mendukung Bitcoin, bahkan hampir setiap hari, termasuk di Kanal Youtube-nya.
Yang terbaru sebelum itu, pada 4 November 2020 terkait pilpres AS, dia mengatakan siapapun nanti yang menang, tetaplah membeli emas, perak dan Bitcoin.
“Bitcoin lahir pada tahun 2009, musuh nyata The Fed dan Kementerian Keuangan. Tetaplah membeli emas, perak dan Bitcoin,” kata penulis buku Rich Dad, Poor Dad itu.
Obviously I want Trump to win. We have written two books together. His sons are friends. Yet I support your right to vote for your choice. Regardless who wins keep buying gold silver Bitcoin. Bitcoin born 2009. Real villain Fed and Treasury. Keep buying gold, silver Bitcoin.
— therealkiyosaki (@theRealKiyosaki) November 3, 2020
Kaitan Bitcoin dengan melemahnya kinerja bank pernah ia utarakan pada Agustus 2020 lalu. Dia menyarankan lebih pro Bitcoin lagi, karena menurutnya bank akan mengalami krisis.
Kiyosaki sangat terkenal dengan sikap moderatnya terhadap teknologi digital, khususnya yang terkait dengan teknologi keuangan alias fintech. Selain emas yang tetap ia sokong sejak ia berusia muda, kehadiran Bitcoin yang kian popular di kalangan generasi milenial saat turut mendapatkan dukungan Kiyosaki.
Bahkan jauh sebelum resesi akibat pandemi COVID-19, Kiyosaki sudah jauh-jauh memprediksi ada gonjang-ganjing ekonomi akibat kegagalan bank sentral dan pasar saham yang memang sudah retak.
Ketika itu ia menyarankan publik untuk memulai kembali mengakumulasi emas secara besar-besaran termasuk perak yang tergolong kurang popular.
Dan pada Agustus 2020 lalu, kita menyaksikan harga emas mencapai rekor tertinggi sepanjang masa dan perak melonjak gila-gilaan akibat resesi ekonomi yang belum pernah ada sebelumnya setelah tahun 2008, akibat pandemi parah.
Di sisi lain, Bitcoin sebagai kelas aset baru yang sifat langkanya mirip seperti emas dan perak, didukung penuh oleh Kiyosaki. Sudah berulangkali dia bicara soal dukungannya itu di Twitter dan di beragam kesempatan, bahkan di channel Youtube-nya.
Dia juga pernah bilang bahwa krisis akan menimpa sejumlah bank-bank besar, masih terkait dampak resesi saat ini. Oleh sebab itu, katanya masyarakat sangat disarankan mengakumulasi lebih lagi terhadap emas dan Bitcoin.
WHY BUFFET is OUT OF BANKS . Banks bankrupt. MAJOR BANKING CRISIS COMING FAST. Fed & Treasury to take over banking system? Fed and Treasury “helicopter fake money” direct to people to avoid mass rioting? Not a time to “Think about it.” How much gold, silver, Bitcoin do you have?
— therealkiyosaki (@theRealKiyosaki) August 21, 2020
“Mengapa Buffett keluar [menjual sebagian sahamnya-Red] dari bank? [karena-Red] Bank bangkrut. Krisis perbankan besar akan tiba tak lama lagi. Apakah kelak Bank Sentral AS dan Kementerian Keuangan akan mengambil alih sistem perbankan dan menggelontorkan lebih banyak uang kepada warga. Mungkin bukan waktunya memikirkan itu. [Tetapi-Red] Berapa banyak emas, perak dan Bitcoin yang Anda miliki?” kata Kiyosaki, 21 Agustus 2020 lalu.
Pernyataan Kiyosaki itu mengacu pada langkah taipan Warren Buffett belum lama ini yang menjual sebagian sahamnya di sejumlah bank besar dan berinvestasi di perusahaan tambang emas, Barrick.
BUFFET buys to SELL. He sells CocaCola, Geico Insurance, Gillette razor blades. He is now selling Barrick gold. His gold costs $1000 to mine. Sells for $2000. Barrick has tons of gold to sell into future. Smart. How much gold silver Bitcoin do you have to sell in the future?
— therealkiyosaki (@theRealKiyosaki) August 22, 2020
Ia kembali menegaskan itu pada 22 Agustus lalu: “Buffett membeli untuk Menjual. Dia menjual [saham-Red] CocaCola, Asuransi Geico, pisau cukur Gillette. Dia sekarang menjual emas Barrick. Emasnya berharga US$1000 untuk menambang. Dijual seharga US$2000. Barrick memiliki banyak emas untuk dijual di masa masa depan. Cerdas! Berapa banyak Bitcoin, emas dan perak yang harus Anda jual di masa depan?”
Sentimen Kuat dan Buas
Selama tahun 2020 memang terbukti emas kalah dibandingkan Bitcoin. God’ Money itu hanya tumbuh 50 persen, sedangkan Bitcoin mampu tumbuh lebih dari 100 persen. Kini Raja Aset Kripto itu naik tinggi lebih dari US$16.000 per BTC.
Beberapa aset kripto lain, seperti Ether (ETH), Cardano (ADA), Ripple (XRP) harganya diproyeksikan akan terus menguat di masa depan.
Pun dari segi fundamental pun sangat apik, karena bank-bank mulai melirik aset kripto sebagai bagian dari layanannya kepada nasabah.
Sebut saja di Korea Selatan, Swiss dan khususnya di Amerika Serikat, akibat restu oleh Badan Pengawas Dolar AS (OCC).
Sejumlah bank-bank besar di AS sendiri malah terus menggenjot teknologi blockchain-nya sendiri agar sistem transfer uang mereka sama efisien dengan aset kripto masa kini.
Lihat pula PayPal, Square dan MicroStrategy yang kian erat memeluk Bitcoin. [red]