IKLAN

Robert Kiyosaki: Perhatikan 3 Tanda Ekonomi Ini

Di tengah peringatan tentang ancaman krisis keuangan yang mendekat, terutama di Amerika Serikat, investor terkemuka dan penulis buku keuangan pribadi terlaris ‘Rich Dad Poor Dad’, Robert Kiyosaki, telah fokus pada faktor ekonomi yang dapat berkontribusi atau bahkan langsung menyebabkan ramalan suram ini menjadi kenyataan.

Robert Kiyosaki: 3 Tanda Ekonomi yang Wajib Diwaspadai

Seperti yang terjadi, Robert Kiyosaki telah lama memperingatkan tentang bencana yang akan datang menurutnya akan terjadi akibat berbagai pengaruh.

Tetapi ada tiga faktor yang mengkhawatirkan yang sangat mencolok – hiperinflasi, mata uang digital bank sentral (CBDC), dan perilaku pemerintah Amerika Serikat, dikutip dari Finbold.

1. Hiperinflasi

Memang, pendidik keuangan ini baru-baru ini menyoroti bahwa hiperinflasi bukanlah apa yang banyak orang kira – harga naik.

Menurut pandangannya, itu sebenarnya “berarti sebaliknya” dan merujuk pada penurunan daya beli uang, seperti yang dilaporkan oleh Finbold pada 2 Oktober.

BACA JUGA  Partai Demokrat Diramalkan Bisa Kehilangan Suara Pemilih Muda Terkait Aturan Crypto di AS

Oleh karena itu, untuk melindungi diri dari efek negatif hiperinflasi ini, Robert Kiyosaki telah menyarankan pengikutnya untuk mengumpulkan aset seperti aset keuangan terdesentralisasi (DeFi) andalan Bitcoin (BTC).

Kemudian, dia juga menganjurkan untul mengumpulkan logam berharga seperti emas dan perak “dan menjadi pemenang, bukan pecundang.”

2. Risiko Sebenarnya CBDC

Selanjutnya, Robert Kiyosaki yang merupakan analis keuangan ini juga mengungkapkan kekhawatiran tentang implikasi infrastruktur pembayaran instan ‘FedNow’ Federal Reserve AS yang banyak yang percaya sebenarnya membuka jalan untuk pengenalan CBDC nasional.

Secara khusus, Kiyosaki berpendapat bahwa CBDC Fed akan mengakibatkan hilangnya privasi tetapi juga akan menyebabkan peningkatan nilai emas, perak, Bitcoin, dan uang tunai.

Menurutnya akan menjadi “tak ternilai,” dan menyarankan untuk berinvestasi dalam aset-asel ini dan menyimpannya “sekarang sebelum terlambat.”

3. Pemerintah AS Berbohong

Terakhir, penulis ‘Rich Dad Poor Dad’ telah mengkritik laporan terbaru oleh Bureau of Labor Statistics Pemerintah Federal AS yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS terbesar dalam delapan bulan pada bulan September, menuduh pemerintah AS memutarbalikkan fakta.

BACA JUGA  Mayor AS Sebut Blockchain Bitcoin Penting untuk Sistem Pertahanan AS

Menurut Robert Kiyosaki, laporan pertumbuhan pekerjaan itu adalah kebohongan dan sebenarnya merujuk pada orang yang bekerja dua pekerjaan atau pekerja paruh waktu, dan ini merugikan bisnis kecil sementara bisnis besar semakin kaya.

Situasi ini disebutnya sebagai “Marxisme, Sosialisme, Fasisme” daripada kapitalisme, yang pada intinya seharusnya mendukung bisnis kecil lokal.

Dengan mempertimbangkan semuanya, Robert Kiyosaki jelas tidak percaya pada pemerintah AS dan otoritas keuangan.

Tindakan yang dikritiknya telah berkontribusi pada inflasi yang tumbuh tetapi juga pada peran yang semakin menurun dari dolar AS sebagai mata uang cadangan global, yang menurutnya bisa mengarah pada kehancuran Kekaisaran Amerika. [az]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait