Robert Kiyosaki Sarankan Investasi Aset Ini, Selain Bitcoin

Robert Kiyosaki, investor dan penulis buku ternama Rich Dad Poor Dad, menyarankan berinvestasi di sejumlah aset lain selain Bitcoin yang didukungnya, di kala krisis saat ini.

Sebagai catatan, Kiyosaki adalah investor tulen di emas dan perak fisik, bukan dalam bentuk exchange traded fund (ETF) yang diperdagangkan di bursa efek.

Di tengah krisis ekonomi saat ini, khusus ketika The Fed berkali-kali menaikkan suku bunga acuan, ia mengatakan untuk berinvestasi di aset tradisional.

“Berapa nilai investasi terbaik hari ini? Jawabannya adalah perak, karena sudah mencatat kenaikan sebelumnya di US$1700 dan kini ambrol ke US$20. Saya tidak menyentuh ETF emas atau perak. Saya hanya ingin emas atau perak asli. Perak adalah logam mulia industri. Emas tidak. Pelajarilah logam mulia,” jelasnya.

Apa yang dimaksudkan Kiyosaki adalah harga perak saat ini sudah sangat murah, sehingga disarankan cocok diakumulasi, terlebih juga emas yang relatif stabil dan bisa dijadikan lindung nilai di kala inflasi.

Ini bukan pertama kalinya ia terkenal menyarankan untuk membeli perak. Pada Juli, dia memperingatkan bahwa pasar obligasi AS sedang ambruk dan ini adalah kejatuhan obligasi terbesar sejak 1788.

”Saya membeli lebih banyak emas dan perak sekarang dan menunggu Bitcoin terus turun,” katanya kala itu.

Masih soal Bitcoin, Robert Kiyosaki mengatakan awal bulan ini bahwa dia punya uang tunai yang cukup, menunggu untuk membeli Bitcoin karena harga aset jatuh.

Dia percaya bahwa itu akan menjadi penjualan terbesar di dunia. Dia juga mengatakan dia sedang menunggu BTC untuk menguji US$1.100, sebelum membeli.

Robert Kiyosaki, Ramalan Depresi Hebat AS dan Nasib Bitcoin

Namun bagi Robert Kiyosaki, belum lama ini, kebijakan suku bunga ketat sudahlah terlambat, karena justru akan menciptakan resesi dan pada ujungnya terjadi depresi.

“Waspadalah inflasi tinggi dapat menyebabkan depresi yang lebih besar. Sejak tahun lalu rumah yang disita oleh bank sudah naik 700 persen, pemutusan hubungan kerja sudah dimulai.

Ini bukan pertama kalinya Robert Kiyosaki memperingatkan tentang depresi hebat yang akan datang.

“Setiap 90 tahun, ada kehancuran pasar saham yang diikuti oleh depresi. 90 tahun yang lalu adalah tahun 1929 diikuti oleh depresi hebat yang berlangsung 25 tahun hingga 1954. Akankah sejarah terulang? Saya percaya begitu,” katanya pada Agustus 2020 di Twitter.

Pada April 2022 Kiyosaki memperingatkan tentang potensi hiperinflasi dan depresi. Ia juga meramalkan bahwa nilai dolar AS menurun. Di lain masa dia menegaskan lagi bahwa depresi akan tiba dan bahwa nilai saham dan obligasi jatuh. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait