Menyoroti KTT BRICS berikutnya, Robert Kiyosaki sekali lagi menyatakan kekhawatirannya terhadap masa depan dolar AS dan menyoroti Bitcoin sebagai alternatif yang layak.
Dalam salah satu episode podcast-nya yang disiarkan pada hari Rabu (2/8/2023), Kiyosaki berdiskusi dengan Miguel Munoz dan Charlie Engler, Pendiri platform pendidikan Cultivate Crypto dan Doghouse Crypto.
Ia menekankan tentang depresiasi USD dan peran penting Bitcoin dalam lanskap keuangan saat ini.
Robert Kiyosaki Mengkhawatirkan Masa Depan Dolar ASÂ
Finbold melaporkan, Kiyosaki menilai bahwa kurangnya pendidikan keuangan menjadi salah satu alasan utama mengapa beberapa orang tetap miskin.
Ia menegaskan bahwa hal paling palsu adalah dolar AS, mengimplikasikan bahwa banyak orang tidak memahami nilai sebenarnya dari uang.
“Sebelumnya [saya] tidak terlalu antusias terhadap Bitcoin, sekarang saya menyesal tidak membeli lebih banyak,” ujarnya.
Saat ini ia memiliki 60 BTC dan mengungkapkan keputusannya untuk berinvestasi dalam Bitcoin ketika harganya masih US$6.000 per koin, mengakui potensi kripto ini untuk bertahan lama setelah keraguan awal pada sejarah harga volatilnya.
Sahabat Donald Trump tersebut melanjutkan dengan memuji industri kripto, terutama Bitcoin, sebagai perlindungan penting terhadap kegiatan keuangan ilegal.
Ia percaya bahwa dunia akan menyaksikan salah satu pergeseran paling signifikan dalam sejarah selama KTT BRICS mendatang di Johannesburg pada tanggal 22 Agustus.
Robert Kiyosaki memprediksi bahwa dalam KTT itu, negara-negara BRICS, bersama dengan Arab Saudi, Meksiko dan Jepang, mungkin akan mengadopsi kripto yang didukung oleh emas, yang berpotensi mengancam eksistensi mata uang AS.
Prediksi Kiyosaki sejalan dengan ekspektasinya yang baru-baru ini bahwa KTT BRICS akan menandai dimulainya dedolarisasi, di mana sekitar 41 negara, dan mungkin juga Prancis, akan bersatu menentang mata uang fiat AS.
Untuk melindungi diri dari kegoncangan pasar yang akan datang, ia menyarankan untuk berinvestasi dalam aset seperti emas, perak, dan keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Menurutnya, itu semua dianggap sebagai langkah-langkah perlindungan terhadap kehancuran yang tak terhindarkan yang diyakininya akan melemahkan mata uang fiat.
Selain itu, Kiyosaki menyoroti kemampuan unik Bitcoin sebagai asuransi melawan meningkatnya korupsi dan ketidakmampuan pemerintah di Negeri Paman Sam.
Ketika ia memperkirakan tsunami ekonomi dan”pendaratan buruk bagi dolar AS sebagai mata uang cadangan global, ia melihat Bitcoin sebagai pelindung terbaik.
Investor ini juga optimis mengenai tren harga Bitcoin di masa depan. Ia memperkirakan aset digital ini akan mencapai harga US$120.000 pada tahun 2024, akibat kemungkinan kemerosotan dolar AS menyusul KTT BRICS di bulan Agustus.
Ia juga memprediksi bahwa repatriasi triliunan dolar AS akan menyebabkan inflasi melonjak, yang lebih lanjut memperkuat nilai Bitcoin. Mari kita saksikan. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.