Perusahaan teknologi kesehatan asal AS, Semler Scientific Inc., mengejutkan pasar dengan rencana ekspansi besar-besaran ke aset kripto. Tidak main-main, perusahaan ini menargetkan untuk menggandakan kepemilikan Bitcoin mereka hampir 28 kali lipat.
“Kami mengumumkan rencana tiga tahun untuk memiliki 105.000 Bitcoin pada akhir tahun 2027,” tulis Eric Semler, Ketua Dewan Semler Scientific di X, Jumat (20/06/2025).
Jika dikonversi, nilai tersebut setara dengan Rp163 triliun— angka yang menunjukkan bahwa langkah ini bukan sekadar strategi tambahan, melainkan sudah menjadi bagian utama dari arah bisnis mereka ke depan.
Semler merinci target jangka pendek dan jangka panjangnya, yakni 10.000 BTC pada akhir 2024, kemudian 42.000 BTC pada akhir 2026, sebelum akhirnya mencapai angka 105.000 BTC pada 2027.
Untuk mewujudkan target tersebut, perusahaan berencana memanfaatkan pendanaan dari ekuitas, pembiayaan utang, serta arus kas operasional lewat pasar modal. Tidak hanya itu, mereka juga menunjuk seorang tokoh kunci untuk memimpin strategi ini.
Joe Burnett Ditunjuk sebagai Direktur Bitcoin
Dalam pengumuman resminya, Semler juga mengumumkan perekrutan Joe Burnett sebagai Direktur Strategi Bitcoin, sosok dengan rekam jejak kuat di industri kripto.
Sebelumnya, Burnett menjabat sebagai direktur riset pasar di perusahaan jasa keuangan Bitcoin, Unchained, serta sebagai analis di Blockware Solutions. Ia juga memiliki pengalaman di perusahaan akuntansi ternama EY (Ernst & Young) sebelum beralih ke sektor kripto.
“Kami menyaksikan monetisasi global Bitcoin sebagai bentuk uang yang unggul. Tren mengadopsi Bitcoin sebagai bagian dari kas perusahaan jelas semakin meningkat,” ujar Joe Burnett, Kamis (19/06/2025).
Penunjukan Burnett semakin memperkuat komitmen Semler menjadikan Bitcoin sebagai elemen utama dalam strategi keuangan korporasi, bukan sekadar diversifikasi portofolio.
Bitcoin Jadi Tren Baru di Dunia Korporat
Adopsi Bitcoin sebagai bagian dari neraca keuangan perusahaan publik terus meluas. Berdasarkan data dari BitBo, Semler kini menempati peringkat ke-13 dalam daftar perusahaan dengan kepemilikan Bitcoin terbesar. Jika berhasil mencapai target 105.000 BTC, Semler akan menguasai sekitar 0,5 persen dari total suplai yang terbatas pada 21 juta BTC.
Menariknya, perusahaan asal Jepang, Metaplanet, juga mengumumkan rencana serupa pada awal Juni lalu dengan target mengakumulasi hingga 210.000 BTC pada 2027. Hal ini semakin memperkuat fakta bahwa gelombang adopsi institusional semakin nyata dan masif.
Institusi Kuasai 31 Persen Bitcoin, Desentralisasi Terancam?
Laporan terbaru bahkan menunjukkan bahwa saat ini sekitar 31 persen dari seluruh pasokan Bitcoin telah dikuasai oleh institusi besar. Ini menjadi sinyal kuat bahwa BTC tidak lagi sekadar dianggap aset spekulatif, melainkan telah diakui sebagai komoditas strategis.
Dengan arus masuk institusi yang semakin deras ke pasar, pertanyaan yang kini muncul bukan lagi apakah Bitcoin akan diadopsi secara luas, melainkan seberapa cepat dan seberapa besar skala adopsi tersebut akan terjadi. [dp]