Rp2,3 Trilyun Binance Coin (BNB) “Dimusnahkan”

Bursa aset kripto Binance telah “memusnahkan” (burn) 3.691.888 Binance Coin (BNB) senilai US$165,8 juta (Rp2,3 trilyun). Pasokan unitnya pun menjadi lebih langka..

Menurut CEO Binance Changpeng Zhao, pemusnahan BNB yang mengurangi pasokan BNB di pasar,  sekitar 2,4 kali lebih banyak dalam ukuran mata uang fiat, dibandingkan pemusnahan sebelumnya.

“Dengan pemusnahan ini, total pasokan BNB resmi berkurang dari 174.152.713 BNB menjadi 170.532.825 BNB,” sebut Binance dalam keterangan resminya, 19 Januari 2021 lalu.

Binance memusnahkan sejumlah BNB setiap kuartal untuk mengurangi pasokan beredar (circulating supply) yang diperkirakan dapat mendongkrak harga jika permintaan tetap tinggi.

Changpeng Zhao: Harga Bitcoin Bisa Rp2,1 Milyar Per BTC Tahun Ini

Direktur Riset The Block, Larry Cermak, memrediksi beberapa jam sebelumnya, pemusnahan kali ini adalah yang terbesar. Hal ini sebab volume perdagangan spot dan berjangka Binance bertumbuh selama kuartal terakhir 2020.

“Volume perdagangan spot Binance naik lebih dari 50 persen dan volume berjangka naik 140 persen di kuartal empat. Volume kuartal mencapai titik tinggi baru, sekitar US$471,5 milyar di kuartal keempat,” jelas Cermak.

Ia menjelaskan Binance telah menjadi “de facto platform” untuk perdagangan berjangka, setelah BitMEX mengalami masalah.

Volume berjangka Binance pada Desember 2020, melebihi keseluruhan kuartal ketiga 2020.

Zhao menyatakan pertumbuhan skala pemusnahan mewakili peningkatan signifikan, sebab jumlah BNB yang dimusnahkan berdasarkan angka perdagangan yang terjadi di bursa tersebut per kuartal.

Pemusnahan tersebut sebelumnya terkait pendapatan bursa, tetapi hal ini telah dihapus dari whitepaper Binance.

Zhao menjelaskan, Binance akan mempercepat pemusnahan berikutnya demi mengurangi pasokan BNB.

Kendati jumlah tersebut mengesankan untuk usaha berusia tiga tahun, pemusnahan baru akan selesai dalam 27 tahun, sehingga Binance ingin mempercepatnya.

Zhao mengakui hal ini berarti pemusnahan tidak akan terkait langsung dengan pendapatan kuartal Binance.

Artinya, hingga saat ini Binance masih melakukan hal tersebut kendati whitepaper tidak memuat kebijakan itu.

“Anda masih bisa mengira pendapatan kami lebih rendah dari angka tertentu, tetapi hal itu akan menjadi tebakan kasar,” tambah Zhao.

Sehari sebelum pemusnahan, harga BNB mencapai titik tinggi baru, yakni US$4,81 menurut data CoinGecko.

Hal ini bisa menjadi tanda antisipasi, sebab pemusnahan BNB seringkali mendongkrak harga BNB, karena ketersediaanya semakin berkurang.

Pemusnahan 2 juta BNB sebelumnya adalah pada Oktober 2020 silam, senilai US$36,7 juta. Sebelum itu, adalah 800 ribu BNB pada Juli 2020.

Menurut rencana awal Binance, pemusnahan terus dilakukan hingga tersisa 100 juta BNB, sekitar 50 persen dari total BNB yang diterbitkan. [decrypt.co/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait