IKLAN

Rusia dan Iran Hapus Dolar AS Secara Bertahap

Dalam aksi dedolarisasi, Rusia dan Iran telah secara bertahap hapus dolar AS dari penyelesaian perdagangan bilateral mereka.

Rusia adalah salah satu anggota aliansi BRICS, yang bertekad untuk mengurangi dominasi mata uang AS dalam perdagangan internasional.

BRICS juga berencana untuk menghadirkan mata uang BRICS untuk digunakan bersama sebagai alternatif dari mata uang AS.

Sementara, Iran adalah negara yang terinspirasi oleh tujuan aliansi BRICS dan mengikuti jejaknya untuk hapus dolar AS perlahan.

Aksi Hapus Dolar AS Rusia dan Iran 

Berdasarkan laporan Bitcoin News, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa negaranya dan Iran telah secara perlahan hapus dolar AS dari penyelesaian perdagangan bilateral.

Menurut Novak, seruan untuk penggunaan mata uang lokal rubel Rusia dan rial Iran telah berjalan dengan efektif, dan menyisakan sedikit transaksi saja yang masih menggunakan mata uang AS.

BACA JUGA  9 Artikel Terpopular Selama Sepekan [12 Maret - 18 Maret 2022]

“Kami membahas masalah ini dengan sangat rinci hari ini, Kementerian Keuangan dan Bank Rusia hadir, begitu pula rekan-rekan Iran kami. Saya percaya sekitar 80 persen dari penyelesaian bersama kami menggunakan mata uang nasional, rial dan rubel,” ujar Novak pasca pertemuan dengan Pejabat Iran.

Selain itu, Novak juga menjelaskan bahwa dua negara tersebut tengah mempertimbangkan untuk adopsi mata uang alternatif lainnya untuk penyelesaian perdagangan bilateral, seperti yuan Tiongkok.

Sekadar informasi, Rusia juga telah sering menggunakan yuan untuk penyelesaian perdagangan luar negeri dengan Tiongkok.

Novak juga mengungkapkan bahwa hanya kurang dari 20 persen penyelesaian perdagangan bilateral yang menggunakan dolar AS dan euro.

Sejak Rusia dan Iran dikenakan sanksi ekonomi oleh AS, kedua negara ini telah terus berupaya untuk mencari alternatif dolar AS agar tetap dapat melakukan perdagangan internasional.

BACA JUGA  Resesi AS Diramalkan Tak Terjadi dan Inflasi Mereda

Sanksi telah memicu perubahan total pada mekanisme pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional, di mana Iran dan Rusia berusaha untuk mengadopsi mata uang alternatif.

Beberapa hari lalu, Presiden Iran Ebrahim Raisi telah memberi mandat kepada bank sentral Iran untuk membangun dasar, dengan tujuan hapus dolar AS sepenuhnya dari perdagangan dan beralih ke rial. [st]

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait