Rusia Mempertimbangkan Kripto Sebagai Cadangan Devisa

Rusia ingin mempertimbangkan kripto sebagai komponen baru cadangan devisa negaranya, guna menggantikan dolar. Euro tetap digunakan dan rubel digital sedang digenjot.

Seiring Rusia mendorong pengurangan pemakaian dolar AS, Kementerian Luar Negeri Rusia mempertimbangkan kripto sebagai pengganti dolar AS sebagai cadangan devisa menjadi kripto. Kementerian tidak menyebut secara eksplisit kripto jenis apa yang dimaksud.

Aleksandr Pankin, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, menegaskan rencana negara tersebut untuk mengurangi bagian dolar AS di cadangan internasional Rusia.

Dalam wawancara dengan kanal berita Interfax, Pankin menjelaskan Rusia ingin mengurangi pemakaian dolar AS dalam transaksi dengan negara rekan bisnis.

“Kami terbuka terhadap kemungkinan penggantian dolar AS dengan uang fiat, nasional dan regional, serta beberapa aset kripto untuk jangka panjang,” kata Pankin.

Sementara itu Presiden Rusia, Vladimir Putin kepada CNBC mengatakan hal senada, tetapi sulit menggantikan dolar AS untuk perdagangan minyak mentah.

Pankin menambahkan, penggantian tersebut akan membutuhkan usaha besar dari pemerintah, termasuk membangun ulang model kerjasama yang sudah ada antara wilayah dan bisnis-bisnis, serta menciptakan mekanisme baru untuk sistem penyelesaian transaksi.

Wakil Menlu Rusia itu menegaskan usaha Rusia untuk mengurangi pemakaian dolar AS berjalan seiring dengan niat Rusia menghindari hambatan akibat sanksi ekonomi dari pemerintah AS.

Bank Sentral Rusia juga sejak tahun lalu sudah mempersiapkan rubel digital, tetapi ditentang oleh perbankan di dalam negeri, karena bisa mendisrupsi bisnia mereka. Pasalnya, secara teknis nasabah tidak perlu membuka rekening di bank biasa, melainkan cukup lewat bank sentral.

“Pembayaran dalam dolar AS dilakukan melalui bank-bank dan sistem kliring Amerika, sehingga pemerintah AS dapat memblok transaksi apapun yang mereka anggap mencurigakan,” jelas Pankin.

Ia menambahkan, pemerintah Rusia tidak mengalami masalah serupa dengan penggunaan euro atau uang fiat lain dan tidak berencana mengurangi penggunaan mata uang nasional lain selain dolar AS.

Selama beberapa tahun, Rusia telah mempertimbangkan langkah untuk memotong porsi dolar di dana nasional Rusia sebesar US$186 milyar.

Sejumlah otoritas lokal berencana menambah simpanan yuan dan investasi emas secara signifikan.

Pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Rusia mendukung minat Rusia untuk menggunakan aset kripto sebagai alat pembayaran internasional.

Pekan lalu, Presiden Vladimir Putin berkata saat ini terlalu awal untuk memakai aset kripto dalam penyelesaian transaksi perdagangan minyak.

Kendati demikian, Putin mengakui potensi kripto sebagai alat untuk mentransfer dana secara global.

Selain kripto, Rusia turut mempersiapkan mata uang digital bank sentral (CBDC). Gubernur Bank Sentral Rusia, Elvira Nabiullin, berkata mata uang digital penting bagi keutuhan ekonomi Rusia.

Mata Uang Digital Penting untuk Rusia

Menurut Elvira, saat ekonomi bergerak daring, mata uang digital akan menjadi masa depan sistem keuangan.

Ada kebutuhan akan sistem pembayaran yang cepat dan murah, dan mata uang digital bank sentral (CBDC) dapat mengisi celah itu. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait