Rusia secara resmi tengah pertimbangkan penggunaan cryptocurrency untuk transaksi perdagangan internasional melalui regulasi kripto terbaru.
Rusia yang saat ini masih dikenai sanksi oleh AS dan sekutu untuk perdagangan luar negeri mulai melirik kripto sebagai alternatif, guna perlancar perputaran ekonomi.
Meski Moskow saat ini menjadi salah satu negara favorit para penambang kripto, penggunaan aset kripto untuk perdagangan domestik masih dilarang, termasuk bisnis bursa kripto lokal.
Rusia dan Penggunaan Cryptocurrency
Berdasarkan laporan Cointelegraph, Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin telah resmi menginstruksikan tercapainya konsensus mengenai regulasi kripto di akhir tahun ini, tanggal 19 Desember.
Mikhail mengharapkan regulasi yang terkoordinasi tentang pengaturan penerbitan dan peredaran mata uang digital Rusia.
Selain itu, regulasi juga diharapkan menghadirkan aturan yang jelas terkait penambangan kripto dan transaksi internasional untuk penggunaan cryptocurrency.
“Rancangan regulasi kripto yang akan datang harus diselaraskan dengan Kementerian Keuangan Rusia, bank sentral, otoritas Anti Pencucian Uang Rosfinmonitoring, Layanan Pajak Federal dan Layanan Keamanan Federal,” ujar Mikhail.
Regulasi tersebut tampak akan kian lancar untuk dihadirkan karena Wakil Menteri Keuangan Rusia, Alexei Moiseev, mengatakan bahwa bank sentral telah melegalkan penggunaan cryptocurrency untuk pembayaran internasional.
Menurut pakar fintech di Duma Rusia, Maria Agranovskaya, Rusia kemungkinan akan menjadi negara pertama di dunia yang melarang penggunaan kripto sebagai alat pembayaran domestik, tetapi melegalkannya untuk transaksi internasional.
Seminggu pasca instruksi resmi tersebut, Moskow juga dilaporkan akan menerima Bitcoin dan beberapa aset kripto tertentu sebagai alat pembayaran perdagangan internasional di tahun 2023.
Berdasarkan laporan Bitcoin Magazine, Ivan Chebeskov dari Kementerian Keuangan Rusia adalah pihak yang mengutarakan inisiatif tersebut, namun belum secara resmi diserahkan ke Pemerintah.
Chebeskov mengungkapkan bahwa nantinya, para pelaku bisnis dapat memilih ingin menggunakan kripto apa untuk alat pembayaran perdagangan antar negara.
“Saya berharap operasi prosedur ini dapat difasilitasi oleh bursa saham Moskow dan St. Petersburg. Oleh karena itu, mungkin ada opsi berbeda tentang bagaimana [pembayaran internasional] dapat diterapkan,” tambah Chebeskov.
Meski belum resmi, ia meyakini Pemerintah akan menyetujuinya karena telah meraup dukungan dari beberapa legislator yang memiliki keinginan serupa, penggunaan cryptocurrency sebagai alat pembayaran perdagangan internasional. [st]