Aset dunia nyata (RWA) menjadi topik panas di dunia kripto. Dalam 30 hari terakhir saja, lebih dari US$17 milyar mengalir ke sektor ini. Tak tanggung-tanggung, nilai pasar totalnya kini telah melewati US$40 milyar. Namun, angka ini diyakini baru permulaan.
Banyak analis memperkirakan nilai RWA bisa melonjak hingga antara US$10 triliun hingga US$30 triliun pada tahun 2030. Proyeksi ini tidak datang tanpa alasan, raksasa seperti BlackRock bahkan sudah ikut meramaikan tren ini. CEO BlackRock, Larry Fink, dikenal sebagai pendukung berat tokenisasi aset nyata.
“Ketika BlackRock mulai masuk ke sektor tertentu, biasanya mereka tidak salah langkah,” ujar host dari Altcoin Buzz dalam video terbarunya.
Tak heran jika institusi besar mulai berlomba memburu proyek RWA potensial. Dari sekian banyak, empat proyek berikut disebut-sebut sebagai yang paling layak disorot menjelang bull run berikutnya.
4 Proyek Kripto RWA yang Siap Melejit
1. ONDO Finance dan Ambisi Wall Street 2.0
Proyek pertama yang menonjol adalah ONDO Finance. Proyek ini tidak hanya mengembangkan stablecoin seperti USDY dan OSD yang didukung obligasi jangka pendek AS, tetapi juga membangun jaringan lintas jaringan dan lapisan infrastruktur lengkap untuk tokenisasi.
Salah satu gebrakan mereka adalah Ondo Bridge yang kini sudah terhubung dengan Ethereum, Mantle, Arbitrum, hingga Solana.
Selain itu, mereka tengah mempersiapkan peluncuran ONDO Chain, yakni jaringan layer-1 khusus POS yang dirancang untuk memfasilitasi seluruh kebutuhan tokenisasi aset dunia nyata.
Ada pula rencana besar bernama ONDO Global Markets yang ditujukan untuk memperluas akses ke sekuritas AS, termasuk saham dan ETF. Meski saat ini belum tersedia di AS karena regulasi, potensi pembukaan akses ini tetap terbuka di masa depan.
2. Plume Network Bersiap Luncurkan Mainnet
Berbeda dengan ONDO yang memiliki valuasi besar, Plume berada di kategori midcap dengan kapitalisasi pasar sekitar US$400 juta. Meski lebih kecil, peluang pertumbuhannya justru lebih tinggi. Plume dikenal sebagai ekosistem yang tengah bersiap meluncurkan mainnet setelah menutup testnet-nya.
Saat ini, token PLM telah tersedia di pasar derivatif meski belum masuk spot market. Harga token ini juga menunjukkan tren naik, menembus kisaran konsolidasi sebelumnya.
Namun demikian, ada tantangan tersendiri terkait jadwal vesting, di mana investor baru akan mulai menerima token pada Juli mendatang. Hal ini bisa menciptakan tekanan jual, tetapi pengumuman peluncuran mainnet bisa saja menyeimbangkan sentimen pasar.
3. Clearpool Tawarkan Kredit Tanpa Agunan
Clearpool (CPOOL) hadir sebagai pelopor pasar kredit terdesentralisasi yang menawarkan pinjaman tanpa agunan, berbeda dari pendekatan over-collateralized yang umum. Ini membuatnya lebih mendekati struktur pinjaman di dunia keuangan tradisional.
Hingga kini, Clearpool sudah berhasil menyalurkan lebih dari US$784 juta dalam bentuk pinjaman.
Mereka juga meluncurkan Ozian, layer-2 yang kompatibel dengan regulasi dan memungkinkan penghasilan dari imbal hasil asli (native yield). Di dalamnya terdapat stablecoin USDX dan OZUSD, dengan sistem rebase yang membakar pasokan agar harga tetap stabil.
Salah satu fitur menarik lainnya adalah PORT, yaitu pool perdagangan pertama untuk aset dunia nyata yang telah diperdagangkan. Dengan fitur pre-deposit campaign yang tengah berjalan, Ozian tengah menggarap pasar dari sisi ritel maupun institusi secara bersamaan.
4. Polytrade: Fokus ke Real Estat dan Tokenisasi Aset Mikro
Di antara semua proyek yang dibahas, Polytrade menempati posisi sebagai proyek dengan kapitalisasi pasar terkecil, hanya sekitar US$9,5 juta. Namun di balik angkanya yang kecil, tersimpan potensi besar, terutama karena fokusnya pada tokenisasi aset seperti faktur, obligasi, pinjaman, barang koleksi, hingga properti.
Menariknya, dari total nilai real estat global sebesar US$379 triliun, kurang dari 0,01 persen saja yang telah ditokenisasi. Konsep kepemilikan fraksional membuat investor tak perlu membeli properti secara penuh, cukup sebagian sesuai kemampuan.
Ini membuka akses lebih luas, termasuk untuk investor kecil yang sebelumnya tidak terjangkau pasar properti.
Meningkatnya minat terhadap RWA menjadi sinyal bahwa kripto bukan lagi hanya soal spekulasi, melainkan jembatan menuju transformasi finansial yang lebih nyata.
Ketika proyek seperti ONDO, Plume, Clearpool dan Polytrade terus berkembang, kemungkinan besar kita akan melihat lebih banyak aset konvensional hadir dalam format tokenisasi di blockchain.
“Institusi mulai mengincar proyek RWA terbaik karena mereka tak ingin ketinggalan,” ujar host Altcoin Buzz.
Jika tren ini terus berlanjut, pasar bisa berubah lebih cepat daripada yang diperkirakan, dan token-token inilah yang berpotensi menjadi pendorong utamanya. [st]