Aset kripto semakin populer di dunia investasi tahun ini. Nama-nama besar seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) sering disorot. Salah satu aset kripto relatif baru, Cardano (ADA) kian naik daun di kalangan investor.
Selama sebulan terakhir, harga ADA meledak lebih dari 55 persen, sementara ETH hanya naik 4 persen dan BTC justru turun 1 persen. ADA memiliki beberapa keunggulan yang bisa menarik minat investor kripto.
Cardano dan KriptonyaÂ
Cardano diciptakan oleh Charles Hoskinson, CEO Input Output Global. Mirip Ethereum, Cardano memiliki fitur smart contract yang sedang dirilis di mainnet. Kontrak pintar merupakan perjanjian digital yang memakai teknologi blockchain untuk verifikasi transaksi.
Dibanding Bitcoin, Cardano lebih efisien energi. Bitcoin memakai Proof of Work dalam proses penambangan. Untuk memverifikasi transaksi dan meraih koin, penambang Bitcoin memakai komputer bertenaga tinggi demi memecahkan persoalan matematika rumit. Proses ini dikritik memakan energi dalam jumlah besar dan berdampak negatif terhadap lingkungan.
Di sisi lain, Cardano memakai Proof of Stake dimana investor melakukan staking atas aset kripto mereka untuk verifikasi transaksi. Dengan Proof of Stake, Cardano memiliki waktu transaksi cepat dan konsumsi energi jauh lebih rendah. Kendati demikian, Proof of Stake dikritik memiliki keamanan yang lebih rentan dibanding Proof of Work.
Cardano memiliki beberapa kelemahan, termasuk tidak terkenal seperti pesaingnya. Bitcoin adalah aset kripto paling populer dan paling dikenal serta memiliki keunggulan sebagai penggerak pertama di sektor kripto.
Ethereum merupakan aset kripto kedua terpopuler dan memiliki fitur yang mirip dengan Cardano. Selain menampung kontrak pintar, Ethereum akan pindah ke jaringan Proof of Stake. Ethereum menjadi rumah bagi NFT dan sektor DeFi yang booming sehingga memiliki kegunaan lebih nyata dibanding Cardano.
Sebagai aset kripto yang terbilang masih hijau, Cardano masih berpeluang mencari celah dan menyalip para pesaingnya yang lebih senior. Pasar kripto sangat luas dan berbagai aset kripto dapat hidup berdampingan dengan keunggulan masing-masing.
Investor yang berminat terhadap ADA sebaiknya memiliki sudut pandang jangka panjang. ADA dapat menunjukkan performa baik selama beberapa tahun atau dekade mendatang. Investor perlu bersiap-siap menghadapi gelombang volatilitas aset kripto.
Di masa lampau, Bitcoin pernah anjlok 80 persen. Ethereum pernah ambruk hampir 95 persen di masa-masa bear market yang ekstrim. Investor yang tidak nyaman dengan volatilitas tinggi akan sulit menghadapi cobaan di pasar aset kripto.
Tidak ada yang tahu apakah ADA akan diadopsi masal. ADA memiliki keunggulan tersendiri tetapi masih sangat spekulatif saat ini. Bagi investor yang percaya terhadap potensinya, ADA bisa menjadi investasi yang kuat untuk jangka panjang. [fool.com/ed]