Saham Crypto Menguat Setelah BTC Sentuh US$30 Ribu

Setelah periode ketidakpastian pasar dan pelemahan harga, saham crypto kembali menunjukkan gairah karena Bitcoin (BTC) sentuh US$30.000.

Analis crypto Kailas Salunkhe membagikan di Tiprank, bahwa BTC melonjak sebanyak 9 persen dalam sebulan terakhir, yang sebagian disebabkan oleh eskalasi ketegangan di Timur Tengah.

“Kenaikan BTC ke level US$30 ribu juga telah mendongkrak saham-saham utama perusahaan penambang crypto,” imbuh Kailas dalam artikel belum lama ini.

Dia mencatat, saham-saham perusahaan penambangan crypto terkemuka, termasuk Riot Platforms (NASDAQ: RIOT), Marathon Digital (NASDAQ: MARA), dan Hut 8 Mining (NASDAQ: HUT), mengalami kenaikan nilai yang signifikan seiring dengan kembali diakui nya kriptokurensi sebagai tempat berlindung yang andal di tengah kerusuhan di pasar keuangan lebih luas.

Saham-saham bursa crypto terkemuka seperti Coinbase Global (NASDAQ: COIN) juga mengalami kenaikan yang signifikan, mencerminkan semakin besar nya antusiasme seputar kenaikan harga kriptokurensi.

BACA JUGA  Rahasia Cuan Bitcoin di 2025, Jangan Sampai Terlewat!

Dalam perkembangan menarik bagi para penggemar dan investor crypto, Paul Grewal, Chief Legal Officer di Coinbase, telah menyatakan keyakinannya akan kemungkinan pengesahan Dana Pertukaran Kriptokurensi Bitcoin AS (ETF) oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), seperti dilaporkan oleh CNBC.

Optimisme yang baru muncul ini mengikuti keputusan pengadilan baru-baru ini yang menemukan bahwa penolakan SEC terhadap upaya manajer aset Grayscale untuk mengubah Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) menjadi ETF tidak memiliki dasar yang memadai.

“ETF Bitcoin bisa menjadi mekanisme efisien bagi investor untuk berpartisipasi dalam pasar crypto tanpa harus membeli cryptocurrency secara langsung, dan Coinbase bisa menjadi salah satu pihak yang sangat diuntungkan dari perkembangan tersebut,” timpal sang analis.

Sementara itu, Grayscale tampaknya membuat kemajuan stabil dalam meluncurkan ETF Bitcoin spot pertamanya di Amerika Serikat, karena SEC memilih untuk tidak mengajukan banding terhadap keputusan pengadilan yang mencegah langkah Grayscale tersebut.

BACA JUGA  Bitcoin Bisa Tembus US$475 Ribu di 2025, Apa Iya?

Badan regulasi ini memiliki waktu hingga 13 Oktober untuk mengajukan banding, tetapi keputusannya untuk tidak mengajukan banding merupakan sinyal positif bagi Grayscale dan komunitas kripto lebih luas.

Saat Bitcoin mendekati level US$32.700, aset crypto wahid ini menghadapi level resistensi penting.

Terobosan di atas titik ini berpotensi membuka jalan bagi reli harga yang substansial, yang akan membentuk pemandangan pasar crypto dalam beberapa minggu dan bulan mendatang. [ab]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait