Bhutan kembali mencuri perhatian dunia dengan langkah inovatif mengintegrasikan cadangan Bitcoin. Gelephu Mindfulness City (GMC), sebuah Wilayah Administrasi Khusus di Bhutan, mengumumkan rencana ini pada 8 Januari 2025.
Keputusan ini bertujuan meningkatkan ketahanan ekonomi dengan fokus pada aset digital berkapitalisasi pasar besar dan likuiditas tinggi, seperti Bitcoin dan Ethereum. Langkah ini memastikan transaksi jual-beli berjalan lancar tanpa mengganggu stabilitas harga.Â
Dengan pendekatan yang lebih hati-hati terhadap investasi Bitcoin, GMC memperlihatkan ambisinya menjadi pelopor dalam pemanfaatan teknologi digital, sekaligus mengukuhkan posisi Bhutan di kancah global.
MicroStrategy dan Bhutan Buktikan Bitcoin Lebih dari Sekadar Mata Uang Digital
Strategi Cadangan Bitcoin GMC
Rencana investasi Bitcoin GMC didukung oleh pengesahan kerangka hukum pada 26 Desember 2024. Aturan ini menjadi landasan bagi layanan keuangan berbasis aset digital di wilayah tersebut.Â
“Sekumpulan undang-undang yang disahkan untuk GMC mencakup pendirian kerangka hukum dan regulasi di GMC untuk perusahaan-perusahaan yang ingin menawarkan layanan keuangan yang melibatkan aset digital,” seperti yang tercantum pada pengumuman resminya.
GMC berharap dapat menciptakan ekosistem blockchain dan aset digital yang progresif dan teratur serta mengeksplorasi potensi cadangan Bitcoin. Sebagai tindak lanjut, pada Maret 2025, GMC akan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi di Bhutan.
Acara ini akan mempertemukan pejabat pemerintah dan pemimpin industri dari berbagai belahan dunia untuk membahas pengakuan cryptocurrency sebagai bagian dari cadangan strategis. GMC juga berencana membentuk panel penasihat internasional untuk mendukung inisiatif ini.Â
Langkah ini sejalan dengan strategi investasi Bitcoin yang telah dijalankan oleh Bhutan sebelumnya, di mana negara ini memiliki pengalaman dalam mengelola dan mengimplementasikan aset digital.
Menurut data terakhir dari platform Arkham Intelligence Druk Holding and Investments (DHI), badan usaha milik pemerintah Bhutan, diketahui memegang 11.688 BTC senilai sekitar US$1,10 miliar dan 656 ETH senilai US$2,18 juta.Â
DHI juga aktif dalam Bitcoin mining dan juga secara aktif berkolaborasi dengan berbagai perusahaan penambangan kripto.
Meningkatnya Minat Investasi Bitcoin
Bhutan bukanlah satu-satunya negara yang menyoroti pentingnya cadangan Bitcoin. Di Eropa, khususnya di Ceko, kemungkinan serupa juga mulai diperbincangkan.Â
Gubernur Česká Národnà Banka (ČNB), Aleš Michl, dalam wawancaranya dengan CNN Prima News pada 5 Januari 2025, mengungkapkan pandangannya tentang investasi Bitcoin.
“Bitcoin adalah sangat menarik, sebagai diversifikasi terhadap aset lainnya. Saya pribadi sempat mempertimbangkan untuk membeli beberapa Bitcoin, tetapi kami belum berniat untuk menginvestasikan secara besar-besaran. Kami masih fokus pada stabilitas ekonomi,” ujar Michl.Â
Meskipun menarik, Michl menekankan bahwa strategi utama negara tersebut saat ini adalah mencapai inflasi rendah dan stabilitas keuangan, namun tidak menutup kemungkinan untuk mempertimbangkan Bitcoin di masa depan.
Sementara itu, Hong Kong juga dilaporkan telah menunjukkan langkah serupa dengan GMC, di mana mereka mulai mempertimbangkan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan nasionalnya.Â
Sebagai wilayah dengan sistem “one country, two systems,” Hong Kong memiliki fleksibilitas yang lebih besar untuk mengadopsi kebijakan terkait cadangan Bitcoin dan aset digital lainnya.Â
Jika langkah ini terealisasi, negara tersebut dapat menjadi model bagi negara lain di Asia yang ingin mengintegrasikan aset digital ke dalam strategi ekonomi mereka.
Bitcoin Sebagai Masa Depan Keuangan
Melalui GMC, Bhutan menunjukkan bagaimana aset digital dapat dimanfaatkan sebagai alat strategis untuk memperkuat ketahanan ekonomi. Pendekatan ini menegaskan bahwa aset kripto memiliki potensi lebih dari sekadar spekulasi semata, melainkan juga sebagai bagian dari strategi ekonomi jangka panjang.Â
Ketertarikan pada investasi Bitcoin tidak hanya terbatas pada Bhutan. Semakin banyak negara dan wilayah di seluruh dunia mulai menunjukkan minat serupa, yang menandakan langkah menuju pengakuan global yang lebih besar. [dp]