IKLAN

Saldo Bitcoin Lebih Rp130 Miliar, Tapi “Kaum Whale” Masih Terhitung Miskin

Bitcoin Whale alias kaum yang memiliki banyak saldo Bitcoin, ternyata masih terhitung miskin, gara-gara harga Bitcoin hari ini masih kurang meyakinkan.

Itulah kesimpulan kajian terbaru Glassnode, bahwa kendati jumlah kaum Bitcoin Whale itu meningkat, mereka masih terhitung miskin, karena nilai Bitcoin sendiri saat ini jauh dibandingkan Desember 2017 lalu, ketika hampir menyentuh US$20 ribu.

“Untuk kali pertama sejak 2016, jumlah Bitcoin Whale (bersaldo lebih 1.000 Bitcoin, sekitar US$9 juta, Rp130 miliar), semakin meningkat. Tetapi mereka tak semakin kaya, tergerus sepanjang tahun 2020 ini,” jelas Glassnode.

Jumlah Bitcoin yang dipegang oleh kaum Whale menurun selama lima tahun terakhir, lebih dari 22 persen dari 6,7 juta BTC menjadi 5,2 juta BTC.

Tetapi lebih banyak Whale telah memasuki pasar tahun ini, dan jumlahnya meningkat. Dominasi Whale juga mengalami peningkatan berkelanjutan terbesar sejak 2011.

Kendati jumlah kaum Bitcoin Whale semakin meningkat, akumulasi itu masih kurang berarti, tetapi Glassnode yakin trennya bisa terus berlanjut, sebab kemungkinan besar mereka mengantisipasi bull run berikutnya. [Decrypt/red]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait