Investor institusi menunjukkan sentimen bullish yang jauh lebih kuat terhadap Ether (ETH) dibandingkan investor ritel, hanya seminggu sebelum peluncuran yang diantisipasi dari ETF Etherum spot pertama.
Sentimen ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan dan investasi dalam potensi pertumbuhan Ethereum.
“Laporan terbaru kami menunjukkan bahwa investor institusi lebih bullish pada ETH dibandingkan dengan investor ritel,” ungkap Kepala Institusi di Bybit, Eugene Cheung, dilansir dari Cointelegraph.
Optimisme Investor Institusi Lebih TinggiÂ
Menurut laporan yang dirujuk oleh Cheung, investor institusi telah secara signifikan meningkatkan eksposur mereka terhadap Ether, menggandakan kepemilikan mereka dari 6,54 persen menjadi 14,29 persen setelah pengumuman ETF.
Sebaliknya, alokasi investor ritel meningkat dari 7,4 persen menjadi 9,52 persen, menunjukkan optimisme yang lebih hati-hati terhadap harga Ethereum.
Modal besar yang dimiliki oleh investor institusi dapat sangat mempengaruhi apresiasi harga aset. Oleh karena itu, meningkatnya minat mereka terhadap aset kripto seperti Ethereum sering kali dilihat sebagai indikator bullish untuk kinerja token di masa depan.
Tren ini menunjukkan bahwa harga Ether dapat mengalami peningkatan signifikan selama siklus bullish saat ini, berpotensi diperdagangkan di atas US$6.800 pada akhir tahun 2025.
“Saya melihat para trader meningkatkan eksposur mereka terhadap Ethereum belakangan ini. Antisipasi persetujuan ETF juga telah mendorong minat terhadap aset dalam ekosistem Ethereum yang lebih luas. Saya optimis tentang harga jangka panjang ETH, mengharapkan nilainya akan berlipat ganda dalam 18 bulan ke depan, memberikan rasio risiko/imbal hasil yang sangat baik bagi investor potensial,” tambah Cheung.
Pada saat penulisan, harga Ether telah meningkat lebih dari 11 persen pada grafik mingguan, diperdagangkan di kisaran US$3.420. Lonjakan ini menandai pembalikan tren turun selama sebulan, menurut data dari Binance.
Meskipun ada pergerakan positif ini, untuk mencapai angka US$6.800 akan diperlukan investasi tambahan senilai US$412 milyar untuk menggandakan kapitalisasi pasar saat ini. Saat ini, Ether diperdagangkan pada 30 persen di bawah harga tertinggi sepanjang masanya (ATH) di atas US$4.800, yang dicapai pada November 2021.
Arus Masuk ETF Ethereum Akan Lebih Sedikit Dibandingkan ETF BTC?
Meskipun ada antisipasi yang signifikan seputar ETF Ethereum, beberapa ahli percaya mereka awalnya akan melihat arus masuk yang lebih sedikit dibandingkan dengan ETF Bitcoin.
“Ether kurang dipahami dibandingkan BTC dan merupakan aset yang lebih muda, jadi masih belum diketahui bagaimana arus akan terbentuk. Dalam jangka pendek, saya memperkirakan sekitar 30 persen dari arus BTC,” ujar Analis Senior ETF di Bloomberg, Eric Balchunas.
Namun, dalam jangka panjang, peluncuran ETF Ether dapat memberikan kepastian regulasi yang lebih besar seputar Ethereum, yang berpotensi memungkinkannya untuk mengungguli Bitcoin.
“Saat orang-orang semakin terdidik dan situasi regulasi membaik, saya mengharapkan Ether suatu hari akan mengungguli BTC karena kegunaan yang kaya dan bervariasi, terutama jika ETF dapat menggabungkan hasil asli Ether,” ungkap Cheun. [st]