Tether, perusahaan yang bermarkas di Hong Kong, yang juga penerbit kripto USDT akan menerbitkan kripto serupa di blockchain Tron. Hal itu diumumkan Tether pada Senin (4/03) lalu. Akan diluncurkan pada kuartal kedua tahun ini, USDT akan berjalan menggunakan TRC-20 milik Tron, yang kompatibel dengan ERC-20 milik Ethereum.
Kali ini, di dalam Tron, USDT direncanakan dapat diperdagangkan di aplikasi desentralistik. Ini memungkinkan private key dompet pengguna tidak disimpan oleh pengelola bursa, tetapi oleh pengguna sendiri.
“Integrasi ini menandakan komitmen Tether soal inovasi di dunia kripto, sembari mengakomodir kebutuhan dan permintaan dari komunitas kripto sendiri,” kata Jean-Louis van der Velde CEO Tether.
Karena dipatok dengan harga satu dolar AS, USDT sangat tenar dengan sebutan stablecoin, kendati ada banyak jenis kripto yang serupa, seperti Gemini USD dan Paxos. USDT juga sarat kontroversi, karena cadangan dolar miliknya di bank diragukan keberadaannya.
Tapi Tether memperkuat klaim cadangan dolarnya itu dengan menyewa perusahaan auditor Friedman LLP pada Januari 2019 lalu. Bahkan Bank Deltec yang bermarkas di Bahamas, mengeluarkan surat keterangan bahwa Tether benar-benar menyimpan uang dolar AS sebanyak US$8 miliar. Saat ini total sirkulasi USDT mencapai US$2 miliar.
Di sisi lain, karena kemudahan mengirimkan dolar AS ke manapun di dunia ini tanpa melalui bank, USDT memang masih digemari.
Lalu, apa kata Justin Sun CEO Tron? Anak didik Jack Ma itu justru menyambut riang gembira keputusan Tether, karena ini akan mempermudah pengguna menggunakan dolar AS.
“Kolaborasi dengan Tether ini akan membawa keyakinan tersendiri bagi pengguna blockchain Tron,” kata Sun. [Coindesk.com/vins]