Sberbank: Teknologi Pembayaran Blockchain Semakin Relevan Tahun Ini

Teknologi pembayaran blockchain dapat membantu menyelesaikan masalah pembayaran saat ini, menurut Wakil CEO Sberbank. Bank terbesar di Rusia ini bekerja sama dengan lembaga keuangan lain untuk mengembangkan aplikasi pembayaran berbasis blockchain.

Sberbank Melihat Solusi untuk masalah pembayaran di Rusia dengan memakai blockchain Dengan bank-bank besar Rusia yang terputus dari sistem pembayaran antarbank global utama.

Hal ini disebabkan perang Moskow di Ukraina. Namun, blockchain akan membantu menyelesaikan masalah pembayaran ini dengan mudah dan cepat.

“Teknologi blockchain mungkin bisa menyelesaikan masalah ini karena ini adalah buku besar yang terdistribusi, tidak ada satu titik pengambilan keputusan, tidak ada pusat, tidak ada saklar yang bisa dimatikan,” jelas Vedyakhin.

“Semua orang mencatat semuanya, ada protokol khusus yang membuat ini mungkin dilakukan secara rahasia,” tambahnya.

Sberbank, yang mayoritas dimiliki oleh negara dan merupakan bank terbesar di Rusia berdasarkan aset, sekarangsedang melakukan penelitian tentang aplikasi teknologi blockchain bersama dengan institusi perbankan lainnya serta Bank Sentral Rusia.

Sistem Pembayaran Blockchain Merupakan Terobosan

Vedyakhin percaya bahwa blockchain akan menjadi lebih relevan pada tahun 2023 ini. Masalah kecepatan dan privasi akan teratasi dalam Protokol terbaru, dikutip dari News.Bitcoin.

Bankir tersebut juga dapat mencatat bahwa teknologi terkait kripto telah berkembang selama beberapa tahun terakhir dan menyoroti beberapa masalah yang harus dipecahkan. Ini termasuk kapasitas dan sistem pembayaran blockchain dan kerahasiaan transaksinya.

“Pertama adalah kecepatan. Apa yang kita lihat sebelumnya tidak memungkinkan kita untuk memproses sejumlah besar transaksi. Sekarang kami percaya masalah ini telah secara umum diselesaikan,” ujar Vedyakhin.

“Yang kedua adalah kerahasiaan. Jika kita memiliki transaksi, dan 10 juta orang lain melihatnya, Anda tidak mungkin ingin melakukannya. Sekarang masalah ini juga telah diselesaikan dalam protokol baru (teknologi pembayaran blockchain),” tambahnya.

Sejumlah bank Rusia, termasuk Sberbank, menjadi target sanksi yang diberlakukan oleh AS dan UE setelah invasi Ukraina pada akhir Februari 2022 lalu. Pembatasan keuangan tersebut sangat membatasi akses Rusia ke sistem keuangan global.

Pada bulan Juni tahun lalu, CEO Sberbank Herman Gref mengatakan bahwa bank telah mulai bekerja untuk membangun sistem pembayaran internasional yang alternatif untuk SWIFT.

Terdapat rencana untuk menyelesaikannya dalam satu tahun. Konglomerat manufaktur dan teknologi Rusia yaitu Rostec, mengumumkan platform berbasis blockchain dengan tujuan yang sama pada bulan yang sama.

Selain teknologi pembayaran blockchain, legalisasi pembayaran kripto untuk pembayaran lintas batas juga telah dianggap sebagai opsi. [az]

Terkini

Warta Korporat

Terkait