Pada Selasa (13/12/2022), mantan CEO bursa kripto FTX Sam Bankman-Fried (SBF) menghadiri persidangan di negara Kepulauan Bahama dengan pengacara Mark Cohen. Hakim Ferguson-Pratt menolak permohonan uang jaminan dan memutuskan SBF ditahan hingga 8 Februari 2023.
Kisah kerajaan SBF mulai luluh lantak pada awal November ketika kanal berita Coindesk menerbitkan bocoran laporan keuangan Alameda Research, perusahaan trading milik SBF, yang memiliki token FTT dalam porsi sangat besar.
Setelah bocoran tersebut beredar, FTX dan Alameda menjadi sorotan. CEO Binance Changpeng Zhao (CZ) mengumumkan pihaknya berencana menjual semua simpanan token FTT. Kedua informasi tersebut memunculkan spekulasi bahwa FTX dan Alameda bangkrut.
Pada tanggal 8 November 2022, Binance berkata akan mengakuisisi FTX setelah melakukan due diligence terhadap keuangan bursa tersebut. Tetapi sehari kemudian Binance berkata telah membatalkan rencana akuisisi FTX.
Menyusul berita tersebut, semua aset digital yang disimpan FTX ditarik oleh nasabah secara massal. Dua hari setelah Binance membatalkan akuisisi, FTX dan Alameda mengajukan Chapter 11, yakni perlindungan kebangkrutan, disertai 130 anak perusahaan terkait.
SBF mengundurkan diri dari jabatan CEO FTX dan digantikan oleh John J. Ray III, pengacara yang ditunjuk untuk menangani proses kebangkrutan dan restrukturisasi.
Sejak mengajukan kebangkrutan, SBF melakukan tur media melalui beragam wawancara. Di saat yang sama, beragam bukti memberatkan dilaporkan oleh berbagai kanal berita dan netizen.
Australian Financial Review melaporkan, lingkaran orang dalam FTX termasuk SBF, co-founder Gary Wang, insinyur Nishad Singh dan mantan CEO Alameda Research Caroline Ellison, memiliki chat rahasia bernama Wirefraud. Chat tersebut digunakan untuk menyembunyikan informasi penting.
24 jam setelah laporan tersebut beredar, SBF ditahan oleh pemerintah Bahama. Ia didakwa oleh juri federal Manhattan, AS, dan dituntut dengan delapan kasus penipuan finansial oleh Jaksa Penuntut New York Wilayah Selatan Damian Williams.
News.Bitcoin.com melaporkan, SBF juga dituntut oleh Komisi Bursa dan Sekuritas AS (SEC) serta Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka (CFTC).
SBF menghadiri persidangan pada hari yang sama dan berusaha mendapat pembebasan dengan uang jaminan. Orang tua SBF, Joseph Bankman dan Barbara Fried, hadir di persidangan tersebut.
Mark Cohen, pengacara yang terlibat kasus perdagangan seks Ghislaine Maxwell, meminta SBF dibebaskan dengan uang jaminan senilai US$250 ribu.
Cohen berargumen mantan CEO FTX tersebut menderita depresi, insomnia dan attention deficit disorder (ADD) selama lebih dari sepuluh tahun. Jaksa penuntut berkata SBF beresiko kabur dikarenakan semua koneksi finansialnya.
Hakim Ferguson-Pratt tidak menghiraukan klaim kondisi medis SBF serta menolak permohonan uang jaminan. SBF diperintahkan untuk ditahan hingga persidangan mendatang pada 8 Februari 2023. [ed]