IKLAN

SEC Akhiri Investigasi Ethereum, Kabar Baik bagi Industri Kripto

Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) secara resmi telah menyelesaikan investigasinya terhadap Ethereum, kripto terbesar kedua di dunia. Perkembangan ini menandai momen penting bagi Ethereum dan industri kripto secara luas.

SEC Akhiri Investigasi Ethereum

Belum lama ini, pengembang Ethereum, ConsenSys, mengumumkan bahwa Divisi Penegakan Hukum SEC telah memberi tahu mereka tentang penutupan investigasi Ethereum 2.0.

Penutupan ini menandakan bahwa SEC tidak akan lagi mengejar tuduhan bahwa penjualan ETH merupakan transaksi sekuritas.

Berdasarkan laporan Cryptopolitan, ConsenSys menyebut hasil ini sebagai kemenangan besar bagi pengembang Ethereum, penyedia teknologi, dan pelaku industri.

Meskipun demikian, perusahaan menekankan bahwa pertempuran regulasi dengan SEC yang dipimpin oleh Gary Gensler belum berakhir.

“Seharusnya tidak perlu gugatan untuk memberikan kejelasan regulasi yang sangat dibutuhkan agar industri yang menjadi tulang punggung berbagai teknologi dan inovasi baru dapat berkemban. Namun, inilah kita,” ujar ConsenSys.

BACA JUGA  Cream Finance Diserang, Kripto Rp367 Milyar Melayang

Proses Panjang Menuju Keputusan

Keputusan SEC ini mengikuti surat yang dikirim oleh ConsenSys pada 7 Juni. Dalam surat tersebut, mereka meminta SEC untuk mengonfirmasi bahwa persetujuan ETF ETH yang baru-baru ini, yang didasarkan pada ETH sebagai komoditas, akan mengarah pada penutupan investigasi Ethereum 2.0.

Laura Brookover, seorang pengacara untuk ConsenSys, membagikan surat pemberitahuan SEC, menyoroti perubahan cepat situasi sejak mereka mengajukan gugatan terhadap SEC pada akhir April.

“Hal-hal telah berubah dengan sangat cepat sejak kami mengajukan gugatan terhadap SEC, yang berpuncak pada perkembangan hari ini. Setelah lebih dari setahun, investigasi Ethereum akhirnya selesai tanpa tuduhan terhadap siapapun,” ungkap Brookover.

Ethereum: Platform Komputasi Global, Bukan Skema Investasi

ConsenSys secara konsisten menegaskan bahwa Ethereum adalah platform komputasi global dan bukan skema investasi.

Mereka menegaskan kembali bahwa Ether (ETH) bukan sekuritas, melainkan komoditas, sebuah klasifikasi yang berulang kali dikonfirmasi oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC).

BACA JUGA  Harga XRP Diprediksi Akan Amblas 80 Persen, Ini Alasannya

Perusahaan juga menekankan bahwa aplikasi yang memungkinkan transaksi independen menggunakan Ethereum tidak boleh dianggap sebagai broker sekuritas dan karenanya tidak tunduk pada pengawasan SEC.

Mereka menuduh SEC melakukan tindakan yang melampaui batas, menggambarkan tindakan tersebut sebagai perebutan kekuasaan yang tidak sah yang dapat membahayakan kepemimpinan Amerika dalam generasi internet berikutnya.

“Tindakan semacam itu oleh SEC dapat merusak posisi AS sebagai pemimpin dalam generasi internet berikutnya dan membuka pintu bagi negara lain, terutama musuh asing yang bersikap bermusuhan, untuk mendominasi pengembangan ekonomi yang dibangun di atas evolusi teknologi internet,” ujar ConsenSys. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait