Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat, Gary Gensler menegaskan, pihaknya siap menangani kasus penipuan terkait aset kripto.
“Bagi saya, idenya cukup sederhana, kami memerlukan aturan dan pengawas laiknya polisi, untuk melindungi investor,” katanya dalam Konferensi Tahunan Organisasi Pengawas Industri Keuangan (FINRA) 2021, belum lama ini.
Gensler mengatakan regulator harus juga siap menindak tegas perusahaan swasta yang melakukan penipuan, seperti manipulasi laporan keuangan, insider trading dan potensi kecurangan di seluruh pasar modal.
“Kami perlu melakukan apa pun yang kami bisa untuk memastikan bahwa pelaku kejahatan tidak bermain-main dengan tabungan keluarga pekerja. Tentu dengan penegakan aturan secara agresif dan konsisten,” kata Gensler, dilansir dari Decrypt.
Gary Gensler telah menyatakan sumpah sebagai ketua baru SEC.
Sebelumnya, Presiden Joe Biden yang mencalonkan Gensler. Kemudian Senat memastikan jabatannya pada 14 April 2021 lalu.
Gensler, pernah berkarir di Goldman Sachs, termasuk bertugas di Bank Federal dan CFTC.
Perannya sebagai pengajar blockchain dan kripto di MIT telah membuat banyak orang percaya bahwa dia akan membawa perubahan mendasar.
Tidak hanya ke pasar modal, tetapi juga ke pasar aset kripto yang cepat berkembang.
Pernyataan Gensler dapat memperkuat persepsi, bahwa perlindungan investor adalah prioritas utama bagai pemerintahan Biden SEC terkait aset kripto
Dalam satu komentarnya, Gensler memuji aset kripto sebagai “katalisator perubahan”, dan juga menegaskan itu di depan Kongres, mengatakan Bitcoin adalah “bentuk emas modern”.
Tantangan utama Gensler adalah gugatan SEC terhadap Ripple Labs pada Desember 2020 lalu.
Hingga detik ini kasusnya belum di selesai di peradilan di New York.
Aset Kripto Bakal Positif?
Banyak yang mengantisipasi skenario yang masuk akal, apakah Ripple dan SEC akan mencapai penyelesaian yang baik atau komisi membatalkan gugatan itu sepenuhnya.
Kasus dengan Ripple Labs terungkap ketika SEC menuduh perusahaan itu menawarkan sekuritas (kontrak investasi setara pasar modal) yang tidak terdaftar.
Ripple Labs dan SEC juga memperdebatkan XRP masuk kategori currency, aset atau hanya sekuritas.
Ripple Labs sejak lama berpendapat bahwa pihaknya telah menerbitkan XRP sebagai mata uang kripto (cryptocurrency), sama seperti Ether (ETH).
Namun, SEC bersikeras, bahwa XRP adalah sekuritas, di mana investor dapat memperoleh keuntungan perdagangannya di bursa.
Perselisihan Ripple Labs dan SEC adalah contoh sempurna dari “area abu-abu” di mana beberapa cryptocurrency dan aset digital cenderung turun nilainya.
Inilah area abu-abu yang masuk sorotan legislator.
Mereka berjuang untuk mencari cara menangani regulasi terkait kripto.
Salah satu tugas pertama Ketua Gensler di SEC adalah memeriksa permohonan produk investasi seperti ETF dan ETN untuk Bitcoin, Ether dan kripto lainnya.
Produk-produk ini akan memperluas pasar kripto dari segi jenis dan perdagangannya. Pasalnya produk itu, jikalau mendapatkan lampu hijau dari SEC, memastikan nilai kripto sendiri masuk di bursa efek.
Warga AS sendiri menantikan peraturan SEC yang lebih adil dan bijaksana agar kelas aset baru itu bisa berkembang dan mendidik warga yang belum paham. [ab]