Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) secara resmi mengumumkan pembentukan Crypto Task Force (Gugus Tugas Kripto) sebagai langkah baru dalam menangani regulasi industri kripto.
Komisaris SEC, Hester Peirce, menyatakan bahwa kelompok ini akan bertugas mengevaluasi kembali klasifikasi aset digital serta membagi sebagian tanggung jawab pengawasan ke entitas lain.
Dalam pernyataan resminya yang diunggah pada halaman baru situs web SEC pada 4 Februari 2025, Peirce menegaskan bahwa perubahan ini tidak berarti Securities and Exchange Commission akan berhenti menindak kasus penipuan dalam industri kripto.
“Komitmen terhadap regulasi yang lebih baik bukan berarti mendukung cryptocurrency tertentu. SEC tidak pernah memberikan persetujuan atau endorse terhadap produk atau layanan tertentu,” ujarnya.
Perubahan Regulasi di Bawah Kepemimpinan Baru
Pembentukan Crypto Task Force ini terjadi setelah mundurnya Ketua Securities and Exchange Commission sebelumnya, Gary Gensler, yang dikenal memiliki pendekatan ketat terhadap industri kripto.
Peirce menyatakan bahwa di bawah kepemimpinan baru, SEC akan lebih fokus pada regulasi yang lebih jelas dan praktis bagi pelaku industri.
“Kami ingin mencapai titik keseimbangan antara inovasi dan perlindungan investor. Perubahan ini membutuhkan waktu, tetapi kami berkomitmen untuk menciptakan regulasi yang lebih masuk akal dan dapat diterapkan dengan lebih baik,” tambahnya.
Selain itu, Securities and Exchange Commission juga berencana mengubah beberapa regulasi yang selama ini dianggap menghambat pertumbuhan pasar kripto.
Beberapa aspek yang akan dievaluasi meliputi status hukum aset kripto, persyaratan pendaftaran untuk token dan koin, serta aturan terkait kustodian aset digital.
Peirce juga membuka peluang bagi perusahaan untuk mengajukan permintaan “no-action letters,” yang memungkinkan mereka mendapatkan kepastian hukum sebelum meluncurkan produk berbasis crypto.
Crypto Task Force: Apa Dampaknya bagi Industri Kripto?
Keputusan Securities and Exchange Commission untuk membentuk Crypto Task Force disambut dengan beragam reaksi dari pelaku industri dan pengamat.
Beberapa pihak menilai langkah ini sebagai sinyal positif bagi adopsi kripto di Amerika Serikat, sementara yang lain mengkhawatirkan potensi hambatan baru dalam proses regulasi.
Analis ETF Senior Bloomberg, Eric Balchunas, mencatat bahwa beberapa staf di unit penegakan hukum kripto SEC telah dipindahkan, menandakan adanya perubahan strategi dalam penanganan kasus-kasus sebelumnya.
“SEC sedang mengurangi unit penegakan hukumnya untuk kripto. Beberapa anggota dalam unit khusus yang terdiri dari 50 pengacara dan staf, yang sebelumnya didedikasikan untuk menangani tindakan penegakan, sedang dipindahkan,” jelasnya di X.
Di sisi lain, pembentukan Crypto Task Force juga diharapkan dapat mengurangi ketidakpastian regulasi kripto yang selama ini menjadi kendala bagi banyak pihak. Dengan adanya pendekatan yang lebih jelas, industri kripto dapat lebih mudah menyesuaikan diri dengan regulasi yang berlaku tanpa harus khawatir dengan tindakan hukum yang mendadak.
Rahasia Regulasi Kripto AS: Coinbase Bongkar Fakta Mengejutkan
Ke depan, SEC dan Crypto Task Force akan bekerja sama dengan regulator lain serta komunitas cryptocurrency untuk merancang aturan yang lebih transparan dan dapat diterapkan secara efektif.
“Kami ingin mencapai tempat di mana kebebasan berinovasi tetap terjaga, tetapi tanpa menjadi surga bagi para penipu. Regulasi harus berjalan seimbang antara melindungi investor dan mendukung perkembangan teknologi,” tulis Peirce.
Dengan adanya perubahan ini, pelaku industri kripto diharapkan lebih aktif dalam berpartisipasi dalam diskusi regulasi guna menciptakan ekosistem yang lebih sehat dan berkelanjutan. [dp]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.