Komisi Sekuritas dan Bursa AS, SEC, saat ini tengah menyelidiki pengembang dari bursa terdesentralisasi Uniswap. Tampaknya, masalah ada di seputaran kepatuhan dan peraturan.
Uniswap Diperiksa SECÂ
Uniswap Labs saat ini berada dalam lingkup pantauan SEC. Komisi tersebut ingin memahami bagaimana pengembang memasarkan dirinya selama ini.
Menanggapi hal tersebut, Uniswap mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk mematuhi undang-undang dan peraturan, serta memberikan informasi kepada regulator untuk membantu segala bentuk penyelidikan.
Juru bicara Uniswap pun mengatakan bahwa SEC tidak mengomentari ada atau tidaknya investigasi yang mungkin dilakukan terhadap mereka.
Selain itu, Asaf Meir, CEO perusahaan pemantau risiko kripto Solidus Labs, mengatakan bahwa saat pasar kripto dan DeFi mengubah cara kerja perdagangan, mereka juga menciptakan risiko baru dan cara baru untuk memanipulasi perdagangan dan merugikan investor.
“Perhatian utama SEC adalah perlindungan investor dan integritas pasar yang beroperasi di AS… Sepertinya mencari untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang aktivitas di pasar DeFi untuk menilai tindakan apa yang diperlukan, memandu upaya regulasi di masa depan dan mengambil tindakan untuk melindungi investor,” ujar Asaf, dilansir dari Blockworks, Jumat (3/9/2021).
Asaf berpendapat bahwa saat ini sudah ada penerimaan luas di industri kripto bahwa diperlukannya kepatuhan dan regulasi untuk memenuhi potensinya.
“Investigasi yang dilaporkan ini adalah pesan kuat bahwa untuk pasar DeFi juga, penegakan sudah dekat, dan itu tidak akan menjadi skenario ‘meminta pengampunan daripada izin’,” tambah Asaf.
Dari sudut pandangnya, DeFi perlu pemantauan risiko dan kepatuhan yang serius mulai saat ini, tidak perlu ditunda-tunda.
Lebih Serius Menindak Ruang DeFi
Sejak Agustus lalu, Gary Gensler, Ketua SEC, telah menyatakan komisi akan memprioritaskan aksi keras pada platform kripto di sektor perdagangan kripto, lending dan DeFi.
“Saya percaya kami memiliki pasar kripto sekarang di mana banyak token mungkin merupakan sekuritas yang tidak terdaftar, tanpa pengungkapan yang diperlukan atau pengawasan pasar. Ini membuat harga terbuka untuk manipulasi,” ujar Gary.
Menurut Gary, sebagian besar pelaku bisnis di industri kripto tidak beroperasi dalam kerangka aturan yang melindungi investor dan konsumen, mencegah aktivitas terlarang, stabilitas keuangan dan keamanan nasional.
“…Jika inovasi ini memiliki peluang untuk bertahan hingga akhir tahun 2020-an dan 2030-an, inovasi ini tidak [akan] dapat bertahan dari kebijakan publik,” tambah Ketua SEC tersebut.
Memang, industri kripto saat ini masih terus berkembang dan tampaknya perlu adanya peran regulasi agar menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi para investor. [st]