SEC Siap Ngobrol Bareng Dunia Kripto, Akhirnya Gak Cuma Main Gugat

Regulator sekuritas AS, atau yang lebih kita kenal dengan SEC, tampaknya mulai sedikit melonggarkan kerahnya ketika bicara soal kripto.

Setelah bertahun-tahun dikenal sebagai “penjaga gerbang” yang tak ragu mengayunkan palu ke pelaku industri, mereka kini malah mengundang sejumlah nama besar ke sebuah forum diskusi yang akan digelar Jumat mendatang (11/4/2025) di Washington, D.C.

Acara yang diberi nama “Between a Block and a Hard Place: Tailoring Regulation for Crypto Trading” itu akan jadi bagian dari rangkaian dialog bertajuk “Spring Sprint Toward Crypto Clarity.”

SEC Ajak Duduk Bareng, Bukan Saling Gugat

Yang menarik dari forum ini bukan hanya temanya, tapi juga siapa saja yang duduk di meja bundar. Bayangkan Coinbase, yang saat ini masih berseteru secara hukum dengan SEC, tiba-tiba hadir dalam satu ruangan bersama para pejabat regulator yang menggugatnya.

Atau Uniswap Labs, pengembang protokol DeFi paling popular sejagat, yang kerap diawasi ketat karena model bisnis Automated Market Maker (AMM) miliknya. Di sisi lain, Cumberland DRW juga tak ketinggalan, perusahaan perdagangan kripto yang fokus pada likuiditas dan market-making ini akan menyumbang perspektif institusional.

Lebih lanjut lagi, diskusi ini akan membahas sejumlah isu teknis yang selama ini kerap memicu kontroversi, seperti transparansi dalam sektor DeFi, potensi praktik front-running oleh penyedia likuiditas, serta pertanyaan klasik, apakah token kripto tergolong sekuritas atau bukan?

Meski terdengar teknis, topik-topik ini sebenarnya punya dampak besar terhadap masa depan industri, dan tentu saja, terhadap dompet para investor.

Regulator yang Mulai Melunak?

Kalau selama ini SEC lebih banyak dikenal lewat gugatan, larangan, dan konferensi pers yang membuat pasar berguncang, maka meja bundar ini menunjukkan sesuatu yang cukup baru, niat untuk mendengar.

Tidak hanya itu, sesi ini juga merupakan bagian kedua dari lima agenda diskusi besar SEC yang disusun untuk mengkaji ulang pendekatan mereka terhadap aset digital.

Panel diskusi nanti akan mempertemukan regulator dengan para pelaku industri, termasuk tokoh dari bursa saham New York, platform perdagangan institusional seperti FalconX, hingga profesor keuangan dari UC Berkeley.

Masing-masing membawa sudut pandang unik, mulai dari legalitas token, struktur pasar, sampai pada model perdagangan berbasis blockchain. Harapannya, pertemuan seperti ini bisa menjembatani kesenjangan pemahaman antara pembuat kebijakan dan pelaku lapangan.

Konteks yang Tak Bisa Dilepaskan

Tentu saja, tidak mungkin memisahkan diskusi ini dari konteks politik dan tekanan industri yang terus membesar. Gelombang inovasi di dunia kripto, entah itu NFT, stablecoin, atau DeFi, telah membuat SEC seperti sedang mengejar kereta yang terus melaju kencang.

Dalam situasi seperti itu, pendekatan “dengar dulu, gugat belakangan” mungkin terdengar lebih masuk akal ketimbang sebaliknya.

Namun demikian, skeptisisme tetap ada. Beberapa pihak masih menganggap langkah ini sebagai manuver pencitraan semata, mengingat tekanan dari Kongres AS dan semakin banyaknya gugatan hukum yang menggantung.

Tapi setidaknya, ini adalah perubahan ritme. Dan dalam industri yang bergerak secepat kripto, perubahan ritme dari regulator saja sudah cukup untuk membuat orang melirik.

Bisa Jadi Titik Balik

Apakah diskusi meja bundar ini akan menghasilkan perubahan kebijakan nyata? Atau sekadar ruang berbasa-basi yang berakhir tanpa keputusan konkret? Jawabannya mungkin belum jelas sekarang.

Tapi yang pasti, keterlibatan langsung dari pemain utama seperti Coinbase, Uniswap Labs, dan Cumberland DRW menunjukkan bahwa ada upaya untuk menjembatani dua dunia yang selama ini berjalan sendiri-sendiri, regulasi dan inovasi.

Dengan makin banyak perusahaan kripto yang beroperasi lintas negara, dan banyak investor ritel yang masih buta arah soal regulasi, upaya seperti ini bisa jadi langkah awal untuk menciptakan kejelasan.

Setidaknya, kita tidak lagi hanya melihat SEC sebagai “wasit” yang suka meniup peluit tanpa peringatan, tapi juga sebagai pihak yang bersedia masuk ke lapangan dan bicara.

Apapun hasil akhirnya, lebih baik duduk bersama dan bicara, daripada terus-terusan main lempar bola. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait