IKLAN

Semakin Pelik, Adopsi Bitcoin oleh Rakyat El Salvador Ternyata Minim

Hasil survei terbaru dari Universitas Francisco Gavidia, El Salvador, menunjukkan bahwa hanya 7,5 persen penduduk yang menggunakan cryptocurrency untuk transaksi. Meskipun Presiden Nayib Bukele telah berinvestasi besar-besaran dalam Bitcoin, banyak kritik muncul dari politisi AS dan lembaga internasional. Survei ini juga mencatat bahwa hanya 1,3 persen responden percaya Bitcoin seharusnya menjadi pilihan utama negara untuk menentukan masa depan bangsa.

Survei yang dilakukan oleh Universitas Francisco Gavidia menunjukkan bahwa penggunaan cryptocurrency di El Salvador sangat rendah, dengan hanya 7,5 persen responden yang mengaku mereka menggunakan mata uang digital untuk transaksi sehari-hari.

Sebaliknya, 92 persen mengaku tidak terlibat dalam transaksi tersebut. Hal ini mencerminkan tantangan signifikan yang dihadapi pemerintah dalam mempromosikan adopsi cryptocurrency di kalangan masyarakat.

“Kondisi ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah belum berhasil mengubah kebiasaan transaksi masyarakat,” kata seorang profesor di universitas tersebut.

Presiden Nayib Bukele, yang dikenal sebagai pendukung terkemuka Bitcoin di tingkat global, telah terlibat dalam pembelian Bitcoin dalam jumlah besar sejak pengesahan mata uang digital ini sebagai alat pembayaran resmi di El Salvador pada tahun 2021.

BACA JUGA  Pangeran Serbia: Kripto Bitcoin Akan Cepat Diadopsi oleh Negara Timur Tengah

Namun, langkah ini telah menuai kritik tajam, termasuk dari para politisi di AS dan lembaga seperti Dana Moneter Internasional (IMF).

“Kami meminta Presiden Bukele untuk mengevaluasi kembali kebijakan ini dan mempertimbangkan untuk mendermakan Bitcoin kepada mereka yang membutuhkan,” ujar seorang ekonom pada April 2023 lalu.

adopsi bitcoin di el salvador

Pemerintahan Bukele sebelumnya mengklaim bahwa langkah untuk mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang resmi akan membawa manfaat ekonomi, terutama untuk meningkatkan inklusi keuangan di negara yang memiliki populasi besar yang tidak memiliki akses ke layanan perbankan. Namun, survei menunjukkan bahwa hanya 1,3 persen dari mereka yang diwawancarai meyakini bahwa Bitcoin harus menjadi fokus utama negara di masa depan.

Pada hari Kamis (3/10/2024), IMF telah sekali lagi mendesak El Salvador untuk meninjau kembali kebijakan Bitcoin-nya. IMF menyarankan agar negara tersebut mempersempit cakupan undang-undang terkait Bitcoin, memperkuat kerangka regulasi, serta mengawasi ekosistem Bitcoin secara lebih ketat.

BACA JUGA  7 Fakta Pasar Kripto Maret 2025

“Apa yang kami rekomendasikan adalah penyempitan cakupan undang-undang Bitcoin, penguatan kerangka regulasi dan pengawasan ekosistem Bitcoin, serta pembatasan paparan sektor publik terhadap Bitcoin,” ujar juru bicara IMF Julie Kozack, dilansir dari Reuters.

Sebelumnya, kritik terhadap langkah pemerintah ini semakin menguat setelah munculnya permintaan dari para ekonom lokal yang menyerukan agar Presiden Bukele mendonasikan Bitcoin yang telah dibeli untuk membantu masyarakat miskin.

“Kita perlu memanfaatkan aset ini dengan bijaksana, dan mendermakannya kepada orang-orang yang membutuhkan bisa menjadi langkah positif,” ujar Profesor Rafael Lemus dari Universitas UCA El Salvador.

Meskipun Bukele telah berkomitmen untuk mempromosikan Bitcoin, tantangan untuk mencapai adopsi yang lebih luas tetap ada. Banyak warga negara yang masih ragu untuk menggunakan mata uang digital ini, dan survei menunjukkan bahwa banyak yang lebih memilih untuk tetap menggunakan dolar AS dalam transaksi mereka.

BACA JUGA  Harga Notcoin Naik Pesat: BTC dan ETH Kalah Jauh

“Hukum Bitcoin tidak seharusnya dipaksakan, tetapi saat ini masyarakat masih merasa kurang nyaman dengan penggunaannya,” jelas seorang warga setempat beberapa waktu lalu.

Presiden El Salvador: Penggunaan Bitcoin Bukanlah Paksaan

El Salvador mencatat sejarah dengan menjadi negara pertama di dunia yang mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi. Namun, dengan hasil survei yang mengecewakan dan kritik dari berbagai pihak, masa depan adopsi cryptocurrency di negara ini tampak semakin tidak pasti.

Bukele menghadapi tekanan untuk mengubah kebijakannya dan mungkin mempertimbangkan kembali pendekatan yang lebih hati-hati dalam mengintegrasikan Bitcoin ke dalam ekonomi lokal.

Kebijakan pemerintah terhadap Bitcoin tampaknya semakin tertekan, dan langkah-langkah berikutnya akan menentukan apakah El Salvador akan berhasil mengatasi tantangan ini atau tidak.  [ps]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait