Blockchain adalah tren yang semakin berkembang di Indonesia. Bahkan, blockchain sering menjadi buzzword yang digembar-gemborkan oleh perusahaan yang “menjual” teknologi tersebut. Tetapi, blockchain itu ada beraneka ragam, dan tidak ada blockchain one size fits all yang bisa berlaku untuk semua kebutuhan. Senarai masuk di ranah itu.
Hal tersebut disampaikan Merlina Li, pendiri Senarai, sebuah perusahaan advisor blockchain Indonesia, di sela-sela acara Indonesia Blockchain Summit, di GreenHouse Co-working Space, Jakarta, Senin (01/04). Merlina, bersama dengan Dimaz Ankaa Wijaya, peneliti blockchain dari Universitas Monash Australia, Senarai menyediakan hasil penelitian bermutu bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia yang serius menggarap blockchain.
“Senarai berasal dari bahasa Melayu, yang artinya daftar (list). Perusahaan Senarai ingin memberikan daftar berbagai jenis teknologi blockchain agar usaha yang ingin menerapkan blockchain benar-benar mendapatkan teknologi yang cocok bagi cakupan bisnisnya. Hal tersebut penting karena kebutuhan bisnis tertentu harus dipasangkan dengan blockchain yang cocok,” kata Merlina.
Jika ditelusuri di mesin pencari, tidak ditemukan banyak informasi tentang Senarai. Senarai belum banyak menerbitkan informasi tentang perusahaan itu, sebab ingin lebih menekankan kepada penerapan dan hasil yang mereka capai. Bagi Senarai, kata Merlina, prestasi lebih penting sehingga mereka fokus bekerja dan tidak banyak berbicara.
“Sebagai contoh, Dimaz sudah melakukan banyak kontribusi kepada dunia blockchain, khususnya di Indonesia. Tetapi, Dimaz kurang dikenal di dalam negeri. Malah dia memberikan sumbangsih lebih di negeri tetangga di Australia dengan menulis sejumlah buku, menulis artikel di jurnal internasional dan mengajar. Senarai memegang prinsip ingin fokus dengan hasil, kemudian biarkan hasil yang berbicara agar pihak yang benar-benar bekerja lebih dikenal oleh komunitas kripto secara keseluruhan,” katanya.
Produk yang dikembangkan Senarai adalah hasil penelitian teknologi blockchain. Hasil penelitian tersebut dapat membantu perusahaan yang ingin menerapkan blockchain bagi bisnisnya. Senarai menjadi pemandu (advisor) yang terlibat secara langsung dalam penerapan itu.
“Penting ditekankan, Senarai bukan perusahaan konsultan, melainkan pemandu. Sebagai pemandu, Senarai menjadi bagian tim dari perusahaan yang ingin menerapkan blockchain. Sebab terlibat langsung, Senarai sangat berhati-hati memilih proyek, karena waktu yang dilibatkan lebih tinggi untuk mendapatkan hasil lebih baik dibanding konsultan biasa. Terutama, Senarai ingin mencari klien yang benar-benar serius membuat blockchain, bukan hanya sekadar mencari uang melalui initial coin offering (ICO). Saat ini, tim Senarai terdiri dari lima orang, yaitu dua orang fokus di komunitas dan pemasaran, satu orang di media dan dua orang yang fokus di riset,” tambahnya.
Senarai juga tidak mengkhususkan mencari klien dari Indonesia. Bahkan, Merlina menyebut pihaknya lebih mencari klien internasional yang serius mengerjakan blockchain. Hal itu karena biaya trial and error untuk mengembangkan blockchain terbilang mahal, sehingga belum banyak perusahaan di Indonesia yang berani mencobanya.
Dalam proses seleksi klien, Senarai masih melakukan proses edukasi terhadap perusahaan yang mendaftar. Proses tersebut sekaligus mencakup due diligence untuk menemukan klien yang serius mengembangkan blockchain. Sebab, jika tidak serius, maka blockchain akan tidak layak dikerjakan mengingat biaya yang terlibat.
“Harapan ke depannya, Senarai dapat menjadi perusahaan blockchain Indonesia yang go international atau bahkan lebih terkenal di luar negeri dibanding di Indonesia”, pungkas Merlina. [ed]