Seniman NFT Lebih Percaya Diri karena Perlindungan Hukum

Kenaikan popularitas Non-Fungible Token atau NFT telah mengubah cara seniman berkreasi dan memonetisasi karya mereka. 

NFT memberikan para seniman kesempatan untuk mendapatkan uang dari karya seni mereka dan menjaga hak atas kekayaan intelektual. 

Namun, dunia baru ini juga menghadirkan tantangan, seperti yang dialami oleh Ilja Borisovs, yang dikenal sebagai Shvembldr, seorang seniman NFT sukses dari Latvia. 

Kasusnya menunjukkan betapa rumit dan berisikonya situasi yang dihadapi seniman saat mereka berhadapan dengan hukum dan teknologi.

Memahami Nilai NFT

Kasus Ilja Borisovs

Pada 10 Februari 2022, hidup Borisovs berubah drastis ketika pihak berwenang Latvia menyita semua asetnya tanpa pemberitahuan sebelumnya. 

Ia kemudian mengetahui bahwa ia sedang diselidiki karena dugaan pencucian uang, tuduhan yang dengan tegas ia bantah. 

“Saya selalu berkreasi secara transparan dan membayar pajak. Sekarang, saya tidak bisa membayar pajak atau tagihan, dan denda terus bertambah. Semua properti saya telah disita selama 949 hari,” tutur Borisovs di situs resminya.

Ilja Borisovs
Ilja Borisovs.

Kisah Borisovs mencerminkan kekhawatiran yang semakin besar di kalangan seniman NFT: ketakutan akan tindakan hukum dan campur tangan pemerintah. 

Dengan regulasi yang semakin ketat terhadap cryptocurrency dan teknologi blockchain, seniman yang menjadi pelopor dalam bidang ini mungkin menghadapi pengawasan dan tantangan hukum yang lebih besar.

Ketika Akun Resmi NFT Oscar Darmawan Bernama “Offical”

Dampak SEC terhadap Para Seniman NFT

Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) semakin gencar mengawasi pasar cryptocurrency, termasuk NFT. 

Sebelumnya, seniman dan pencipta umumnya terhindar dari pengawasan ketat SEC. Namun, tindakan terbaru, seperti peringatan kepada OpenSea—salah satu pasar NFT terbesar—menunjukkan perubahan dalam pendekatan ini. 

Peringatan ini mengindikasikan bahwa SEC mencurigai OpenSea telah melanggar undang-undang sekuritas, yang bisa berdampak negatif bagi seluruh ekosistem NFT.

Situasi ini membuat beberapa seniman merasa perlu untuk bertindak. Penyanyi-penulis lagu Jonathan Mann di proyek “Song a Day Man” dan pakar hukum Brian Frye telah menggugat SEC, berargumen bahwa sikap SEC yang semakin keras terhadap cryptocurrency mengancam kebebasan berekspresi dan mata pencaharian mereka.

“Hari ini, saya menggugat SEC. Saya menjual lagu saya sebagai NFT dan sekarang saya dianggap melanggar hukum sekuritas. Selama hampir 3 tahun, saya hidup dari menjual lagu-lagu saya sebagai NFT, tetapi sekarang SEC menganggap ini ilegal,” ujarnya.

Tindakan berani ini menunjukkan betapa sulitnya menjaga keseimbangan antara inovasi dan perlindungan hukum bagi para seniman.

Kebutuhan Akan Bantuan Hukum

Ketika seniman NFT seperti Borisovs menghadapi tantangan hukum, kebutuhan akan dukungan hukum menjadi sangat jelas. Untuk membantu mereka, sejumlah pemimpin industri bersatu mendirikan Creator Legal Defense Fund, yang dipimpin oleh Stand with Crypto. 

Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan akses kepada seniman dan pencipta untuk mendapatkan konsultasi hukum dan dukungan ketika menghadapi kompleksitas regulasi.

Dana ini dirancang untuk membantu mereka yang mungkin menghadapi tindakan pemerintah atau yang ingin memastikan proyek NFT mereka sesuai dengan hukum. 

Dengan dukungan dari organisasi seperti Andreessen Horowitz dan OpenSea, dana ini menyediakan sumber daya penting bagi para seniman yang berinovasi di ruang blockchain.

“Para seniman seniman NFT dan kreatornya, yang awalnya diuntungkan oleh teknologi blockchain dan NFT, kini menghadapi ancaman hukum dari SEC. Andreessen Horowitz menyumbang US$1 juta ke dana pembelaan hukum. Kami bekerja sama dengan firma hukum besar untuk menyediakan layanan hukum bagi seniman yang terpengaruh oleh tindakan pemerintah,” ujar a16z di situs resminya.

Inisiatif ini sangat penting mengingat tingginya biaya untuk membela diri dalam kasus hukum. Creator Legal Defense Fund bisa membantu menyeimbangkan situasi, memberikan seniman keahlian hukum yang dibutuhkan untuk menghadapi perubahan regulasi.

Mattel Luncurkan NFT Marketplace Sendiri

Potensi Teknologi Blockchain dan NFT

Meskipun ada tantangan dari sisi regulasi, potensi teknologi blockchain untuk mengubah dunia seni sangatlah besar. 

NFT memungkinkan seniman untuk memonetisasi karya mereka secara langsung, memastikan keaslian, dan menciptakan sistem royalti otomatis melalui smart contract

Teknologi ini memberi seniman kesempatan untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan penggemar dan menciptakan sumber pendapatan baru.

Namun, kekhawatiran akan masalah hukum dapat menghalangi beberapa seniman untuk sepenuhnya memanfaatkan teknologi ini. 

Kasus hukum terbaru terhadap platform dan seniman NFT seharusnya menjadi pelajaran berharga, mengingatkan para seniman untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan hukum. 

Sangat penting bagi seniman untuk tetap terinformasi dan mencari panduan untuk melindungi hak dan kepentingan mereka.

Creator Legal Defense Fund: Kunci Perlindungan Hukum bagi Seniman NFT

Kasus seniman NFT  Ilja Borisovs menjadi pengingat akan kompleksitas dan risiko yang dihadapi seniman di dunia NFT dan teknologi blockchain yang saat ini terus berkembang. 

Seiring dengan semakin ketatnya pengawasan dari SEC serta badan regulator lainnya terhadap pasar cryptocurrency, para seniman harus secara proaktif dalam melindungi hak mereka dan mengeksplorasi peluang yang ditawarkan oleh teknologi inovatif ini.

Pendirian inisiatif seperti Creator Legal Defense Fund yang didukung oleh Opensea dan a16z merupakan langkah penting untuk mendukung seniman di tengah situasi yang tidak pasti ini. 

Dengan menyediakan sumber daya hukum dan mendorong kolaborasi dalam industri, para pemangku kepentingan, khususnya seniman NFT dapat membantu memastikan bahwa seniman dapat terus berkarya, berinovasi, dan berkembang. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait