IKLAN

Sentimen Positif, Bitcoin Melejit Hingga 12 Persen

Pamor Bitcoin kembali melejit kencang hingga 12 persen pada Kamis 18 Juli 2019 malam pukul 22:00 WIB. Terpantau Indodax, Bitcoin naik dari Rp132.210.567 pukul 21:18 WIB menjadi Rp148.176.063 satu jam kemudian.

Tren naik cepat ini setidaknya mengobati ketidakpastian selama beberapa hari sebelumnya. Sebab terhitung sejak 16-17 Juli 2019, Raja Kripto itu terlibas hingga Rp129 juta gara-gara sentimen Sidang Libra.

Namun, sejumlah pembela Bitcoin, termasuk dari kalangan politisi justru melontarkan komentar-komentar positif yang diperkirakan turut andil mendorong sentimen beli terhadap pasar. Mereka justru melihat Bitcoin adalah revolusi keuangan yang terbaik yang pernah ada. Ini terlihat sangat kontras dengan serangan anggota Senat dan DPR AS terhadap Libra dan Bitcoin. Pasar pun bisa jadi melihatnya bahwa orang-orang ternama sudah mampu memisahkan mana Bitcoin dan Libra sebagai kripto yang sejati.

BACA JUGA  CEO Triv: Karena Derivative Market, Jumlah Unit Bitcoin Kini "Tak Terbatas"
Terpantau Indodax, Bitcoin naik dari Rp132.210.567 pukul 21:18 WIB menjadi Rp148.176.063 satu jam kemudian.

Dalam Sidang Libra yang menghadirkan David Marcus pada 16 dan 17 Juli 2019 di Senat dan DPR AS itu memantik perhatian khalayak. Media massa internasional pun tak henti-hentinya memberitakan dinamikanya. Pasalnya, Libra yang disebut oleh Facebook-Libra Association sebagai mata uang kripto membuat gerah para wakil rakyat Negeri Paman Sam.

Sejumlah komentar pedas dan miring menyerang David Marcus yang merupakan pemimpin proyek Libra itu. Libra yang direncanakan dipadukan dengan media sosial Facebook, dianggap terlalu raksasa sebagai perusahaan teknologi yang mengelola sistem keuangan berbasis blockchain itu.

Padahal Marcus sendiri sudah menegaskan dalam pernyataannya bahwa Libra akan diluncurkan setelah mendapatkan restu dari sejumlah lembaga berwenang dan sesuai dengan aturan yang ada.

Sebelumnya di media ini diberitakan, Jeff Bandman, Mantan Penasihat CFTC (Commodity Futures Trading Commission) Amerika Serikat mengatakan Libra harus ikut aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Amerika Serikat. Katanya, perlu waktu lama bagi pemerintah untuk memutuskan dan mengizinkan apa kategori industri yang cocok bagi proyek yang dikomandoi oleh Facebook itu, jikalau memang mendapatkan restu.

“Jadi, bukanlah keputusan Facebook menentukan apa itu Libra. Pemerintahlah yang menentukan itu. Pemerintah terlebih dahulu akan melihat apa di balik Libra. Tak hanya wujud Libra saja, tetapi substansi dan fungsinya apa saja,” kata Bandman seperti yang dilansir dari Coindesk , Rabu, 17 Juli 2019.

Jeff Bandman adalah salah seorang pendiri LabCFTC di CFTC yang meneliti dan mengawasi perkembangan teknologi terkini termasuk mata uang kripto.

BACA JUGA  Mantan Menkeu Yunani: Bitcoin Tak Bisa Gantikan Uang Fiat

Sebelumnya, Kepala CFTC Gary Gensler mengatakan telah menyiapkan sejumlah pernyataan kepada DPR AS, terkait Libra. Ia menyebut Libra sepertinya mengarah sebagai “instrumen investasi”, sehingga ia lebih pantas dikategorikan sebagai sekuritas. Itulah sebabnya Liba harus diatur berdasarkan standar CFTC. [Coindesk/Red]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait