Kendati sempat diterjang masalah peretasan beberapa waktu yang lalu, selama 3 bulan terakhir kripto EOS justru mencetak kenaikan sangat signifikan, hingga 83,5 persen. Pada 28 Desember 2018 EOS masih relatif melemah di level US$2,31. Ketika berita ini ditulis, EOS berada di kisaran US$4,28 atau naik 5,21 persen dalam 24 jam terakhir. Ini mencerminkan sentimen positif masih menghinggapi EOS.
Berada di peringkat ke-4 dunia, persentasi itu adalah yang terbesar di antara 10 kripto teratas versi Coinmarketcap.com. Sejak Desember itu, hingga 28 Januari 2019, EOS sempat melemah di titik terendah di kisaran US$2,20. Tetapi, EOS melenggang bebas dan naik cepat sejak awal pekan pertama Februari 2019 (US$2,35) dan medio Februari (US$2,81). Puncak tertinggi tercetak pada 24 Februari di level US$4,42.
Namun, akibat aksi jual, menekan kembali EOS kembali ke US$3,58, lalu ke US$3,24 pada awal Maret 2019. Tetapi, tak perlu waktu lama bagi EOS naik kembali US$3,87, lalu stabil di kisaran US$3,35 (12 Maret)-US$3,68 (27 Maret).
Agaknya investor masih menyandarkan keyakinan terhadap kripto besutan Dan Larimer ini di tengah persaingan jumlah dApp dengan Ethereum dan Tron. Berdasarkan data Dappradar.com, jumlah dApp berbasis blockchain EOS mencapai 358. Sedangkan Tron mencapai 216. Perbandingannya bisa dikatakan cukup tipis, mengingat popularitas Tron juga menaik, yang menarik minat pengembang dApp hijrah ke Tron dari EOS dan Ethereum.
Namun, dari segi aktivitas dApp, antara EOS dan Tron mencetak persaingan yang cukup sengit. Dalam sepekan terakhir 10 dApp teraktif masih didominasi oleh EOS dan Tron. Sedangkan dalam 50 besar, ETH harus senang mendulang jumlah dApp yang tak sampai satu lusin.
Developer EOS juga sangat dinamis mengembangkan ekosistemnya. Langkah terbaru adalah peluncuran EOSIO.CDT versi 1.6.0 pada 22 Maret 2019 lalu. Versi teranyar itu diklaim lebih mempermudah pengguna untuk membangun smart contract. [vins]