Satu lagi pemain exchange kripto global masuk ke pasar Indonesia. Bila tak ada aral melintang, September 2018 ini, Bitradx.com, akan resmi diluncurkan di Indonesia.
Selain di Indonesia, lapak jual beli aset digital ini, juga akan beroperasi di sejumlah negara di Asia yaitu Malaysia, Tiongkok, Taiwan, Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, Kamboja dan Thailand. Bitradx sendiri berkantor pusat di Malaysia. Di Indonesia, Bitradx berkantor di kawasan Central Park, Jakarta Barat. Direncanakan akan membuka cabang di Batam dalam waktu dekat.
“Mulai live itu rencananya minggu depan, awal September. Kami saat ini sedang memilih hari yang cocok,” ujar Robby Tan, CEO Bitradx saat ditemui di Jakarta, Jumat (31/8).
Robby mengatakan pihaknya sudah sowan ke Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). “Kami sudah melapor ke Bappebti. Bukan izin ya, karena masih menunggu aturannya,” jelas Robby.
Dalam pertemuan dengan Bappebti, menurutnya, aturan teknis terkait perdagangan aset kripto di Indoneisa akan diluncurkan pada akhir tahun nanti.
“Kami tentu sangat mendukung dan sangat antusias. Ini suatu informasi yang menarik bagi Indonesia. Karena kita tahu, di Indonesia ini penggemar aset digital itu sangat banyak,” ujarnya.
Ada pun kripto yang akan di-listing di platform Bitradx, menurut Robby adalah BTX yaitu token milik Bitradx sendiri.
“Kami membuat token sendiri yang dapat diperdagangkan dengan fiat dengan beberapa kripto dari luar. Sementara untuk fiat akan paired dengan BTC dan Ethereum. Ke depan kami akan me-listing kripto-kripto yang bagus untuk trader di Indonesia,” ujarnya.
Total suplai token BTX sendiri ada 20 juta unit. Namun, yang akan dijual ke publik sebanyak 10 juta token. Penjualan fase pertama sudah dilakukan pada 13 Agustus-19 Agustus, sebanyak 2 juta token. Kemudian penjualan fase kedua pada 20 Agustus-26 Agustus sebanyak 3 juta token. Dan fase ketiga dimulai pada 27 Agustus hingga 2 September sebanyak 5 juta token. [ptr]