Bitcoin kini memasuki fase akumulasi institusional, dengan semakin banyak perusahaan yang menambah kepemilikan. Salah satunya adalah perusahaan asal Amerika Latin yang baru saja membeli 3.650 BTC.
OranjeBTC Jadi Perusahaan Investasi BTC Terbesar di Amerika Latin
Berdasarkan tweet yang diunggah pada Rabu (24/09/2025), OranjeBTC mengumumkan pembelian BTC senilai US$385 juta, dengan harga rata-rata US$$105.300 per Bitcoin. Aksi ini menjadi salah satu akuisisi terbesar yang pernah dilakukan di kawasan tersebut.
Dengan pembelian ini, OranjeBTC resmi menyandang predikat sebagai pengelola investasi Bitcoin terbesar di Amerika Latin. Brasil, sebagai basis utama perusahaan, memang dikenal sebagai pasar aset digital yang sangat aktif, dengan jumlah pengguna yang terus bertumbuh.

Strategi OranjeBTC sejalan dengan tren global, di mana perusahaan mulai mengalokasikan Bitcoin ke dalam portofolio investasinya. Langkah semacam ini sebelumnya dipopulerkan oleh Strategy, yang kemudian menginspirasi banyak perusahaan lain di dunia.
Ke depan, akumulasi oleh institusi seperti OranjeBTC diperkirakan akan semakin memperkuat peran Bitcoin sebagai aset strategis. Dengan suplai yang terbatas, tren ini juga berpotensi meningkatkan daya tarik BTC bagi investor korporasi maupun ritel di kawasan Amerika Latin.
Institusi Kian Gencar Akumulasi Bitcoin
OranjeBTC hanyalah salah satu dari banyak perusahaan lain yang berinvestasi pada BTC. Data Bitcointreasuries mencatat 193 perusahaan publik menguasai 1 juta BTC, sementara perusahaan private memegang 300 ribu BTC, pemerintah 519 ribu BTC, serta ETF dan exchange hingga 1,6 juta BTC.
Tren ini menegaskan bahwa Bitcoin tak lagi hanya diminati oleh investor ritel. Adopsinya kini semakin meluas ke institusi, korporasi besar, hingga pemerintah yang melihat BTC sebagai aset strategis.

Meski demikian, masifnya akumulasi tersebut belum langsung mendorong harga BTC naik. Pasar masih cenderung bergerak sideways, menunjukkan bahwa faktor permintaan jangka pendek tetap menjadi penentu utama arah pergerakan harga.
Bitcoin Masih Sideways, Permintaan Melemah
Saat ini harga BTC masih bergerak sideways di kisaran US$112.000. Menurut analis ternama, Crypto Uncle lewat analisis yang diunggah pada Selasa lalu, BTC justru menunjukkan tanda pelemahan, dengan apparent demand yang gagal bertahan di atas ambang penting 95 ribu BTC.

Data yang dibagikan olehnya menunjukkan bahwa melemahnya permintaan kerap menjadi sinyal awal koreksi harga. Karena BTC telah turun dan bertahan di bawah level biaya kepemilikan jangka pendek sekitar US$111.400, tekanan jual diperkirakan akan semakin besar.
“Permintaan melemah, sehingga risiko penurunan akan meningkat jika support level gagal bertahan. Tanpa adanya pemulihan permintaan yang berkelanjutan, BTC berpotensi masuk ke fase konsolidasi lebih panjang atau bahkan penurunan lebih lanjut,” jelasnya.
Meski begitu, peluang tetap terbuka jika permintaan kembali menguat. Didukung tren akumulasi institusi yang konsisten, Bitcoin masih berpotensi mempertahankan struktur bullish jangka panjang meski pasar saat ini bergerak dalam fase konsolidasi. [dp]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.