Lima tahun lalu, tepatnya 15 Februari 2014, Oscar Darmawan mendirikan bursa kripto pertama di Indonesia. Saat itu, namanya Bitcoin Indonesia (Bitcoin.co.id) dan berubah menjadi Indodax.
Bitcoin.co.id bisa dikatakan perintis bursa kripto di Indonesia. Pada Maret 2018 lalu, nama Bitcoin.co.id berubah menjadi Indodax yang merupakan singkatan dari Indonesia Digital Asset Exchange. Perubahan nama ini, kata Oscar, untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pengguna di Indonesia, maupun di Asia Tenggara.
Sebelum ada Bitcoin.co.id, para penggemar kripto di Indonesia umumnya membeli dan menjual Bitcoin atau kripto lainnya di bursa luar negeri. Lantas, setelah lima tahun beroperasi apa saja pencapaian Indodax? Oscar yang berbicara dalam acara ulang tahun ke-5 Indodax di bilangan Senopati, Jakarta Selatan, Jumat (15/2), mengungkapkan sejumlah hal yang telah mereka capai selama lima tahun ini.
Oscar mengatakan, saat ini Indodax adalah digital asset exchange terbesar di Indonesia.
“Hingga lima tahun beroperasi kami sudah melayani lebih dari 1,5 juta orang,” ujar Oscar.
Oscar mengatakan, ada tiga jenis bisnis yang dijalankan oleh Indodax. Pertama sebagai blockchain startup.
“Kami merupakan salah satu blockchain startup terbesar di Asia Tenggara”, ujarnya.
Kedua, Indodax merupakan sebuah startup yang menjadi media untuk public blockchain lainnya.
“Sebagaimana diketahui blockchain startup semakin banyak dari waktu ke waktu, semua startup rata-rata terhubung dengan startup kami sebagai tempat perdagagannya,” ujarnya.
Ketiga, Indodax menjadi perantara untuk perdagangan atau pertukaran aset digital.
“Saat ini, Indodax mempunyai lebih dari 1,5 juta orang pengguna dengan lebih dari 300 pengguna baru per hari bergabung kepada kami. Saat ini 99 persen pengguna Indodax berasal dari Indonesia, dan ada beberapa dari negara tetangga seperti Korea Selatan, Malaysia, India, Filipina dan negara-negara lainnya,” ujar Oscar.
Rata-rata transaksi bulanan jual beli kripto aset di Indodax, menurut Oscar, sekitar US$500 juta dengan volume transaksi per hari mencapai US$3 juta hingga US$20 juta.Tahun 2019 ini, Indodax menargetkan jumlah penggunanya mencapai 2 juta orang.
Pada momen ulang tahunnya yang ke-5 ini, Indodax menggelar program #BadaiHadiahIndodax yang merupakan trading contest sebagai apresiasi kepada para pengguna Indodax. Event ini berlangsung hingga 15 Mei nanti.
“Kami ingin memberikan sebuah apresiasi, karena kami percaya perusahaan kami bisa besar bukan karena kami sebagai pribadi, tetapi itu karena pengguna. Indodax selalu percaya, dalam menjalankan bisnis itu yang terpenting adalah profesionalitas dan compliance,” ujarnya.
Jadi, lanjutnya, Indodax selama beroperasi akan selalu menjaga profesionalitas sesuai standar yang terbaik yang ada dan juga selalu mematuhi peraturan yang ditetapkan pemerintah.
“Karena kami percaya, untuk menjadi besar kita harus tunduk pada peraturan yang berlaku,” ujarnya. [jul]