Setelah terkuras Rp387 miliar gara-gara peretasan, pengelola platform aset kripto Lendf.me kembalikan duit kepada para penggunanya.
Kasus peretasan terhadap Lendf.me yang dikelola oleh perusahaan dForce akhirnya berujung bahagia. Pasalnya duit sebesar US$25 juta sekitar Rp387 miliar, akhirnya dikembalikan pada hari ini, Selasa (28 April 2020).
Sebelum dikembalikan, pada 22 April 2020 lalu, disebutkan bahwa peretas sudah mengembalikan baru sebesar US$24 juta, tidak bulat penuh ketika dicuri.
Sebagian besar dana sekarang telah digunakan untuk membayar kembali semua pengguna yang kehilangan aset kripto dalam serangan itu, menurut pengumuman, pada Senin oleh dForce.
“Lebih dari 90 persen aset telah didistribusikan kepada pengguna dalam waktu kurang dari 24 jam. 100 persen pengguna telah sepenuhnya pulih,” cuit dForce melalui Twitter.
Maling Kelas Kakap
Peretasan itu terjadi pada 19 April 2020 lalu di Lendf.me yang dikelola oleh perusahaan dForce asal Tiongkok. Akibat kelemahan sistemnya, maling dunia maya sukses mencuri token digital imBTC senilai US$25 juta atau setara dengan Rp387 miliar.
Mindao Yang, Pendiri DForce mengklaim kejadian itu sebagai sebuah “aksi peretasan” yang terjadi pada 19 April 2020 lalu, beberapa hari setelah Multicoin Capital, perusahaan asal Texas menanamkan dana investasi di dForce.
Satu hari sebelumnya, 18 April 2020 peretasan bermodus serupa terjadi di platform sekelas, yakni Uniswap. Dalam kasus Uniswap, token imBTC yang melayang antara US$300,000-1,1 juta.
Walaupun Uniswap tidak dikelola oleh dForce, namun diketahui bahwa Uniswap juga memanfaatkan protokol yang sama dengan di platform Lendf.me.
Kembalikan Hasil Curian
Pada 22 April 2020 dikabarkan, bahwa sang maling mengembalikan uang curiannya. Kendati tak genap US$25 juta (Rp387 miliar), nilainya mendekati dengan sejumlah aset kripto berbeda.
“Menurut data yang terlihat di blockchain Ethereum, beberapa transaksi dimulai dari pukul 6:00 UTC pada hari Selasa dari address berlabel “Lendf.Me Hack” ke address Lendf.Me,’ sebut Coindesk, Selasa (21 April 2020) lalu.
Transaksi itu termasuk beberapa aset kripto berjumlah sangat besar, seperti 57.992 Ether (ETH). Nilainya setara US$10 juta.
Transaksi lain melibatkan berbagai stablecoin bernilai dolar AS, seperti USDT, BUSD, TUSD, DAI, USDC, HUSD dan PAX dengan total hampir US$10 juta.
Selanjutnya, ada 581 WBTC, HBTC dan imBTC, token di blockchain Ethereum yang bernilai satu banding satu terhadap Bitcoin, juga telah dikembalikan. Jumlah ini bernilai sekitar US$4 juta dengan harga Bitcoin Selasa pekan lalu. [Coindesk/red]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.