SharpLink Kini Jadi Pemilik ETH Terbesar di Dunia

SharpLink (Nasdaq: SBET) resmi menjadi pemegang Ethereum (ETH) terbesar di antara perusahaan publik global. Dalam kurun waktu 7 hingga 13 Juli 2025, perusahaan tersebut telah mengakuisisi sekitar 74.656 ETH dengan nilai total sekitar US$213 juta.

Berdasarkan pengumuman resmi, rata-rata harga pembelian berada di level US$2.852 per ETH. Dengan transaksi ini, total kepemilikan SharpLink mencapai 280.706 ETH, mengukuhkan posisinya sebagai entitas korporat terbesar yang memegang aset digital berbasis kontrak pintar tersebut.

Langkah akumulasi besar ini didanai melalui skema At-The-Market (ATM), di mana SharpLink menerbitkan sekitar 24,57 juta saham dan berhasil menghimpun dana segar sebesar US$413 juta antara 7 hingga 11 Juli.

Dari total dana tersebut, sekitar US$257 juta masih belum digunakan, menandakan potensi akumulasi lanjutan dalam waktu dekat. Perusahaan juga tercatat membeli 10.000 ETH langsung dari Ethereum Foundation pada 10 Juli dengan harga rata-rata US$2.572 per ETH.

Sebagai bagian dari strategi pengelolaan treasuri digital, sebanyak 99,7 persen dari total ETH yang dimiliki SharpLink telah dikunci dalam sistem staking. Hingga 13 Juli, mereka telah menghasilkan 415 ETH sebagai imbal hasil dari aktivitas tersebut sejak strategi ini dimulai pada awal Juni.

BACA JUGA  Prediksi Nasib ETH dan RETIK di Tahun 2024

SharpLink juga memperkenalkan metrik transparansi baru bernama “ETH Concentration,” yang mengukur jumlah ETH per 1.000 saham terdilusi. Metrik ini meningkat dari 2,00 menjadi 2,46 hanya dalam satu bulan, mencerminkan efisiensi kepemilikan aset digital terhadap jumlah saham yang beredar.

Aksi SharpLink Menggema saat Dana Institusi Mengalir ke ETH

Aksi korporasi yang dilakukan SharpLink terjadi di tengah peningkatan partisipasi institusional terhadap Ethereum. Data terbaru CoinMarketCap mencatat bahwa total dana kelolaan (AUM) dalam spot Ethereum ETF mencapai US$12,76 miliar, naik 18 persen dibandingkan Juni.

Fenomena ini menjadi indikator bahwa ETH mulai diadopsi secara luas sebagai aset investasi jangka panjang oleh institusi keuangan global, meski rasio ETH terhadap BTC masih berada di level rendah 0,049 dan menunjukkan performa yang tertinggal sejak persetujuan ETF Bitcoin awal tahun ini.

BACA JUGA  Begini Cara Hamas Andalkan Crypto

Di sisi lain, sentimen investor ritel tetap positif. Indeks Fear & Greed mencatat skor 70 (Greed), menandakan optimisme yang cukup tinggi terhadap ETH meskipun open interest pada kontrak derivatif justru menurun 2,23 persen dalam sepekan terakhir.

Hal ini bisa menandakan melemahnya keyakinan di pasar derivatif, walau harga mengalami penguatan. Kontras antara tren harga dan aktivitas derivatif ini menjadi salah satu indikator bahwa sebagian pelaku pasar menanti konfirmasi lebih lanjut sebelum mengambil posisi besar.

Sementara itu, dari sisi teknologi, Ethereum telah menjalani peningkatan besar melalui upgrade Pectra yang rampung pada Mei 2025 lalu. Melalui EIP-7251, kapasitas staking validator digandakan, yang berdampak langsung pada peningkatan keamanan jaringan.

Selain itu, implementasi EIP-7691 berhasil menurunkan biaya transaksi di jaringan layer-2 hingga 40 persen, yang mendorong lonjakan aktivitas DeFi. Total nilai terkunci (TVL) di sektor ini kini mencapai US$61,8 miliar, naik sekitar 20 persen pasca-upgrade.

Arah Baru Treasuri Korporat

Langkah SharpLink dinilai sebagai manuver strategis yang mempertegas pergeseran pendekatan perusahaan publik terhadap manajemen aset.

BACA JUGA  Popularitas Crypto di Rusia Meningkat Drastis

Jika sebelumnya aset kas dan obligasi menjadi pilihan utama treasuri perusahaan, maka akumulasi ETH secara aktif ini menunjukkan bahwa aset kripto mulai dipandang sebagai instrumen produktif jangka panjang. Peningkatan partisipasi dalam staking serta pendapatan pasif dari imbal hasil jaringan menjadi daya tarik tersendiri.

Dengan masih tersedianya dana dari skema ATM dan fokus terhadap peningkatan imbal hasil melalui staking, SharpLink diperkirakan akan melanjutkan akumulasi ETH dalam beberapa minggu ke depan.

Langkah ini juga berpotensi mendorong perusahaan-perusahaan lain untuk mengadopsi strategi serupa dalam mengelola eksposur terhadap aset digital, khususnya Ethereum yang kini semakin terintegrasi dengan ekosistem keuangan institusional dan teknologi blockchain generasi berikutnya. Mari kita saksikan. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait