Shell dan BP Jual Minyak Mentah Pakai Blockchain

Shell dan BP, dua perusahaan minyak dan gas terbesar di dunia, kini menggunakan platform perdagangan minyak mentah berbasis blockchain yang diharapkan dapat mengefisienkan proses perdagangan dan pembayaran, Bitcoinist melansir, Jumat (30/11).

Sebelumnya, telah ada beragam platform blockchain yang dirintis untuk memperdagangkan minyak mentah. Tetapi, yang berhasil live terlebih dulu adalah Vakt, yang didirikan oleh konsorsium perusahaan-perusahaan minyak besar, pedagang energi global dan bank investasi. Anggota konsorsium tersebut termasuk BP, Shell, Mercuria Energy Group, ABN Amro, ING dan Gunvor Group.

Bitcoinist sebelumnya melaporkan pada Januari mengenai Shell yang membeli saham minoritas di startup Applied Blockchain, dan Mercuria yang bekerjasama dengan ING dan Societe Generale untuk memperdagangkan minyak menggunakan blockchain. Kemudian hari, kedua tim tersebut bergabung dan membentuk Vakt. Saat itu, CTO Shell Johan Krebbers menyorot potensi blockchain bagi bisnis perminyakan.

“Aplikasi blockchain memiliki potensi besar untuk mengubah cara kami bekerja di industri energi, mulai dari menyatukan berbagai proses, hingga menyederhanakan kerjasama dengan pemasok dan pelanggan. Berinvestasi di Applied Blockchain adalah bentuk komitmen kami menggunakan digitalisasi untuk meningkatkan nilai di bisnis kami dan mengembangkan model bisnis baru,” kata Krebbers.

Awalnya, Vakt hanya bisa diakses oleh perusahaan-perusahaan konsorsium tersebut dan terbatas untuk kontrak lima jenis minyak mentah Laut Utara. Jenis-jenis minyak mentah ini menjadi patokan bagi minyak mentah Brent yang menjadi standar harga minyak di seluruh dunia.

Platform Vakt akan membuka akses bagi pihak ketiga mulai Januari tahun depan. Rencananya, awal tahun depan Vakt juga akan memasukkan produk minyak mentah Amerika dan produk hasil pengilangan Eropa seperti bahan bakar bensin.

Sektor industri minyak mentah sangat tertarik kepada blockchain, sebab teknologi ini diperkirakan dapat memangkas biaya dan meningkatkan profit dengan meniadakan perantara. Industri minyak mentah juga berharap blockchain dapat meningkatkan transparansi dan keamanan, serta membantu efisiensi perdagangan.

Vakt akan mencapai semua tujuan tersebut melalui proses digitalisasi dan penyatuan berkas-berkas kertas yang sebelumnya dikerjakan setiap pemangku kepentingan dan memasukkannya ke dalam kontrak.

“Vakt adalah perpanjangan logistik. Setelah kesepakatan dicapai melalui pembukuan dan pencatatan kami, transaksi tersebut dilanjutkan ke Vakt. Setelah itu adalah bagian pembiayaan,” jelas Eren Zekioglu dari Gunvor Group.

Pembiayaan, termasuk surat kredit digital, akan disediakan melalui kerjasama dengan Komgo, sebuah platform keuangan berbasis di Jenewa. Komgo akan mulai live sebelum akhir tahun 2018 dan akan menargetkan perdagangan semua komoditi, dari minyak hingga gandum.

“Kolaborasi dengan rekan-rekan kami dan pemain penting di industri minyak adalah cara terbaik untuk menggabungkan keahlian industri serta mencapai skala yang dibutuhkan untuk meluncurkan platform transaksi digital yang bisa mengubah cara kami semua melakukan bisnis.” Kata Kepala Perdagangan Shell, Andrew Smith. [ed]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait