IKLAN

SHIB Lebih Laku Daripada ETH dan DOGE di AS

Sebuah studi yang dilakukan oleh Cryptobetting.com, mendapati bahwa Shiba Inu (SHIB) lebih laku daripada Ethereum (ETH) dan Dogecoin (DOGE) di Amerika Serikat.

Watcher Guru melansir kajian tersebut, crypto bertema anjing merupakan proyek kedua paling populer di AS, tepat di belakang Bitcoin (BTC).

“Studi ini menggunakan data volume pencarian untuk membandingkan 100 kripto teratas berdasarkan kapitalisasi pasar,” terang media seputaran crypto, dalam artikel baru-baru ini.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Bitcoin memiliki volume pencarian sebesar 1.910.000, sementara SHIB memiliki 484.000.

“Dogecoin berada di posisi ketiga dengan 280.000, sementara Ethereum berada di posisi keempat dengan 238.000.”

Merujuk studi tersebut, maka tidak mengherankan melihat volume pencarian yang tinggi untuk SHIB. Di mana token kripto ini tidak hanya populer di Amerika Serikat, tetapi juga di seluruh dunia.

BACA JUGA  Blockchain Bitcoin Masih Mampet Gegara Memecoin BRC-20

“Namun, perlu dicatat perbedaan yang mencolok antara volume pencarian BTC dan proyek-proyek lainnya. Angka-angka tersebut jelas menunjukkan bahwa kripto asli masih menjadi raja,” timpal Watcher Guru.

Kendati demikian, hal itu tidak mengurangi popularitas SHIB dan DOGE, dua kripto meme paling populer.

Seperti diberitakan sebelumnya, SHIB telah mengalami kesulitan dalam performa di tahun 2023. Meskipun token ini sangat populer, permintaan pembelian menjadi langka.

Selain itu, jaringan layer-2 proyeknya, Shibarium, belum memiliki tanggal peluncuran yang pasti.

Peluncuran itu merupakan satu-satunya hal yang mungkin membantu meningkatkan permintaan dan karenanya harga aset.

Namun, penundaan yang berulang-ulang dan ketiadaan tanggal peluncuran telah merusak kepercayaan investor.

Meskipun demikian, para pengguna berharap jaringan tersebut akan melakukan debut pada bulan Agustus.

Menurut penyedia infrastruktur blockchain NOWNodes, Shibarium sedang menjalani tes akhir.

BACA JUGA  Keren! Kirim Bitcoin Senilai Rp2,3 Triliun, Ongkirnya Hanya Rp17 Ribu

Sebelumnya, melansir U.Today, tim pengembangan resmi Shiba Inu telah mengumumkan dimulainya era baru musim panas Shibarium.

Di era baru ini, diharapkan akan ada pembaruan besar terhadap misi desentralisasi SHIB. Dalam sebuah posting blog sebelumnya, pemimpin Shiba Inu, Shytoshi Kusama, mengungkap arah selanjutnya untuk SHIB, yang berfokus pada tata kelola (governance).

Kusama memberikan pandangan secara keseluruhan, dengan kasus penggunaan tata kelola yang akan datang untuk token-token ekosistem SHIB seperti SHIB, BONE, LEASH, dan TREAT.

Jembatan Shiba Inu-Ethereum sudah diperkenalkan dalam versi beta, dan komunitas dengan penuh antusias menantikan pengenalan mainnet Shibarium Layer 2.

Shiba Inu (SHIB) akhirnya mencapai level US$0,000008, yang selama berbulan-bulan sulit dicapainya.

Saat berita ini ditulis, SHIB diperdagangkan seharga US$0,00000832, naik 6,9 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Namun, harganya turun 3,8 persen dalam 24 jam terakhir. [ab]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait