Shiba Inu Kenalkan SHIB Pay, Solusi Keuangan Bebas Ribet

Di tengah meningkatnya sorotan global terhadap keterbatasan sistem pembayaran tradisional seperti SWIFT, tim Shiba Inu justru melangkah berani dengan meluncurkan SHIB Pay.

Solusi ini bukan hanya sebuah sistem pembayaran biasa, ini adalah alternatif on-chain yang sepenuhnya tanpa izin, berbasis blockchain dan dirancang agar siapa pun bisa menggunakannya tanpa harus meminta restu dari bank atau otoritas keuangan. Tak perlu kode SWIFT, tak perlu otorisasi berlapis, hanya dompet kripto dan koneksi internet.

Shiba Inu Rilis SHIB Pay

SWIFT, yang selama ini menjadi tulang punggung pengiriman uang internasional, dikenal lambat, mahal dan tidak selalu tersedia bagi semua negara. Banyak pengguna kripto dan pelaku usaha kecil menengah yang sudah lama merasa frustrasi dengan sistem ini.

Ketika transfer internasional bisa memakan waktu berhari-hari dan biaya tinggi, muncul kebutuhan nyata akan solusi yang lebih praktis dan langsung. SHIB Pay muncul di saat yang tepat.

“Pada intinya, SHIB Pay memanfaatkan kekuatan teknologi blockchain untuk menawarkan cara yang aman, tanpa izin dan sangat canggih untuk menangani pembayaran. Tidak perlu bank atau pihak ketiga mana pun, cukup tindakan peer-to-peer,” ungkap tim Shiba Inu dalam postingan resmi.

Bukan Sekadar Gimmick Teknologi

SHIB Pay mendukung beragam aset digital, termasuk SHIB, LEASH, BONE, stablecoin dan ETH. Semua transaksi dilakukan langsung melalui jaringan blockchain, tanpa campur tangan dari perantara mana pun.

Pendekatan self-custodial yang digunakan berarti pengguna tetap memegang kendali penuh atas dompet mereka. Bayangkan kalau kamu adalah pedagang kecil di Bali yang menjual kerajinan tangan ke pelanggan di Jerman, dengan SHIB Pay, kamu bisa menerima pembayaran langsung tanpa harus berurusan dengan birokrasi perbankan.

Di sisi lain, biaya transaksi juga menjadi jauh lebih terjangkau. Karena tidak melibatkan perantara atau sistem lama, pengguna bisa menghindari biaya tambahan yang seringkali menyedot keuntungan bisnis kecil. Semuanya berjalan transparan, cepat dan tercatat langsung di blockchain.

Respon Komunitas dan Pandangan yang Menggugah

Bukan hanya komunitas kripto yang antusias, tetapi juga beberapa tokoh publik mulai memberikan komentar pedas terhadap sistem keuangan tradisional. Salah satunya bahkan menyebut SWIFT sudah “usang” dan perlu digantikan oleh sesuatu yang lebih modern dan inklusif.

Meski pernyataan ini kontroversial, namun mencerminkan adanya keresahan nyata terhadap dominasi sistem lama yang dianggap kurang relevan di era digital.

Lebih lanjut lagi, SHIB Pay dianggap mencerminkan semangat asli dari ekosistem Shiba Inu, yakni kemandirian dan desentralisasi. Di tengah tren pemusatan kekuasaan oleh lembaga-lembaga keuangan besar, SHIB Pay hadir sebagai opsi bagi mereka yang ingin mengambil kendali atas uang mereka sendiri.

Jika dulu kita harus menunggu hari kerja untuk kiriman uang internasional masuk, kini proses itu bisa terjadi dalam hitungan detik. SHIB Pay mencoba menghapus batasan geografis dan birokrasi dengan menawarkan alat yang bisa digunakan siapa saja, di mana saja.

Tidak heran jika banyak pelaku usaha kecil hingga pengguna individual mulai mempertimbangkan untuk beralih.

Namun demikian, adopsi massal dari SHIB Pay tentu masih membutuhkan waktu. Infrastruktur, edukasi dan kepercayaan pengguna tetap menjadi tantangan utama. Tetapi setidaknya, satu langkah besar sudah diambil oleh tim Shiba Inu untuk mendekatkan dunia ke arah sistem pembayaran yang lebih terbuka dan efisien.

Dengan latar belakang keresahan global terhadap sistem lama, peluncuran SHIB Pay terasa seperti tamparan segar dan juga pengingat bahwa inovasi digital bisa muncul dari mana saja, bahkan dari komunitas memecoin yang dulunya dianggap remeh. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait