Salah satu bursa kripto ternama, yaitu Gemini, ternyata diam-diam tengah mempersiapkan langkah besar dengan menggandeng raksasa perbankan dalam upayanya melantai di bursa saham melalui penawaran umum perdana (IPO).
Gemini Bersiap Melantai di Bursa Saham AS
Dilansir dari laporan Bloomberg pada 8 Maret 2025, sumber anonim menyebutkan bahwa diskusi terkait IPO Gemini masih berlangsung, dan belum ada keputusan final yang diambil mengenai waktu atau valuasi perusahaan dalam penawaran saham perdana tersebut.
“Bursa kripto dan kustodian tersebut bekerja sama dengan Goldman Sachs Group Inc. dan Citigroup Inc. dalam penawaran ini, menurut sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasi ini bersifat pribadi,” jelas laporan tersebut.
Jika terlaksana, langkah ini akan menandai tonggak penting bagi crypto exchange tersebut, yang didirikan oleh kembar miliarder Tyler dan Cameron Winklevoss. IPO Gemini juga dapat menjadi indikasi bahwa perusahaan semakin percaya diri dengan perkembangan regulasi aset kripto yang semakin jelas.
Gemini sendiri tampaknya memilih jalur IPO setelah Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) resmi menutup penyelidikannya terhadap perusahaan tersebut tanpa mengambil tindakan hukum.
Dilansir dari laporan sebelumnya, kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Cameron Winklevoss pada 27 Februari 2025. Ia mengungkapkan bahwa SEC telah memberi tahu penasihat hukum litigasi Gemini, Jack Baughman, sejak Februari lalu mengenai keputusan tersebut.
“SEC menginformasikan kepada penasihat hukum litigasi kami, Jack Baughman, bahwa mereka telah menutup penyelidikan terhadap Gemini dan tidak akan mengambil tindakan hukum terhadap kami,” ujar Winklevoss.
Dengan ditutupnya penyelidikan ini, bursa kripto yang dipimpin oleh Winklevoss bersaudara ini mendapatkan angin segar untuk melanjutkan rencana mereka melantai di bursa saham AS tanpa hambatan regulasi.
Gelombang IPO Perusahaan Kripto
Di sisi lain, Gemini bukan satu-satunya pemain besar di industri kripto yang berencana melakukan IPO. Berdasarkan informasi sebelumnya, BitGo, bursa kripto ternama yang berbasis di Palo Alto, juga tengah mempertimbangkan langkah serupa dengan target pencatatan saham pada Q2 2025.
Keputusan ini muncul setelah kegagalan akuisisi oleh Galaxy Digital pada 2022. BitGo, yang kini memiliki valuasi hampir US$ 2 miliar, kini dikabarkan tengah berdiskusi dengan penasihat keuangan untuk menentukan strategi IPO terbaik guna memperkuat posisi crypto exchange tersebut di pasar.
Selain Gemini dan BitGo, Circle, perusahaan penerbit stablecoin USDC, juga dikabarkan tengah mempertimbangkan langkah serupa setelah memindahkan kantor pusatnya ke Amerika Serikat.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi, spekulasi ini semakin menguat di tengah meningkatnya minat perusahaan kripto dalam mencari akses ke modal publik guna mempercepat ekspansi dan inovasi mereka.
Dalam beberapa bulan ke depan, perkembangan terkait IPO Gemini dan beberapa bursa kripto lainnya diharapkan memberikan gambaran lebih jelas mengenai strategi sektor aset digital dalam menghadapi tantangan regulasi serta persaingan yang semakin ketat. [dp]