Signature Bank, bank komersial yang berbasis di New York, meluncurkan platform pembayaran baru berbasis blockchain privat Ethereum bagi klien korporatnya, Forbes melansir, Selasa (05/11).
Signature Bank bermitra dengan trueDigital Holdings untuk mengembangkan platform baru tersebut, yang bernama Signet. Platform ini memungkinkan klien Signature Bank mentransfer uang dalam 30 detik kapan saja dan di mana saja dengan cara mengkonversi dolar AS menjadi token yang memenuhi standar ERC-20.
Co-founder dan CEO Signature Bank Joseph DePaolo melihat adopsi blockchain privat sebagai pilihan mendisrupsi atau terdisrupsi.
“Kami harus melakukan perubahan ini atau kami akan punah. Kalau Anda tidak terlibat di dalam blockchain, dalam lima tahun bisnis bank Anda tidak akan ada lagi,” jelas DePaolo.
Signet diciptakan untuk menjawab permasalahan pembayaran antar korporat tradisional. Pembayaran menggunakan platform antarbank SWIFT atau jaringan Automated Clearing House (ACH) memakan waktu sampai tiga hari dan tidak tersedia di saat akhir pekan, sehingga banyak bisnis yang terhambat ketika ada peluang yang membutuhkan waktu respons cepat.
Kendati Signet awalnya hanya bisa digunakan oleh pelanggan bank komersial tersebut, Signet juga merupakan bagian dari rencana besar di mana Signature Bank bisa terkoneksi secara langsung kepada pihak lain tanpa membutuhkan perantara.
Tidak seperti token Ethereum lain yang sesuai standar ERC20, dolar digital Signature Bank, yang disebut signet, hanya dapat digunakan pada platform Signet besutan bank tersebut, dan tidak akan berinteraksi dengan bursa serta layanan lain yang melayani standar ERC-20.
Tetapi, CEO trueDigital Sunil Hirani berkomentar kepada Forbes, bahwa dolar digital tersebut adalah langkah pertama sebelum penambahan mata uang lain.
“Signet akan memangkas biaya secara signifikan, mengurangi resiko dan menghemat waktu penyelesaian pembayaran,” ucap Hirani.
Platform Signet akan mulai melayani klien Signature Bank pada 1 Januari 2019. Saat peluncuran, transaksi tidak dikenakan biaya, tetapi para klien harus memiliki saldo minimal US$250 ribu agar bisa menggunakan layanan tersebut. Selain itu, karena platform Signet terbatas bagi klien Signature Bank, semua pengguna harus melewati proses AML/KYC.
Platform Signet juga telah mendapat persetujuan dari Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York, sehingga menjadi bank pertama yang menerima izin untuk menggunakan blockchain bagi layanan yang diberikannya.
Inspektur Departemen Layanan Keuangan Maria T. Vullo berkomentar, “New York terus mendukung dan mendorong inovasi melalui regulasi yang aman. Signet menyediakan cara yang hemat bagi bisnis untuk melakukan pembayaran secara efisien,”
Signet memiliki beberapa pesaing dalam layanan pembayaran antar institusi. SWIFT juga tak berdiam diri untuk menjajaki blockchain. Tetapi teknologi ini belum siap untuk beban kerja tinggi. Ripple juga mengembangkan layanan serupa dengan menggunakan distributed ledger besutannya yang mirip dengan blockchain privat Ethereum.
Menanggapi soal Ripple yang menggunakan XRP untuk meningkatkan likuiditas, DePaolo berkata ia belum tertarik menggunakan uang kripto dalam waktu dekat. Tanpa uang kripto pun, pihaknya mengklaim platform Signet mampu menangani ribuan transaksi per detik dan dapat ditingkatkan hingga puluhan ribu transaksi per detik.
Setelah ini, DePaolo yakin bank-bank lain akan menawarkan solusi pembayaran antarbank yang mengefisienkan alur kerja bank dan akhirnya saling terhubung satu sama lain. Ia percaya konsolidasi antar lembaga keuangan akan terjadi dengan cepat. [ed]