Kalau kamu pernah iseng membayangkan punya alamat website sendiri dengan nama belakang “.pi,” sekarang bukan cuma angan-angan lagi. Pi Network sedang serius-seriusnya menggarap proyek .pi Domains Auction (lelang domain), dan kabar terbarunya bikin banyak Pioneer makin penasaran.
Pi Network tidak sekadar menawarkan custom domain ala Web2 seperti “.com” atau “.net,” tapi menciptakan ruang baru bagi pengguna di ekosistem Web3 untuk membangun identitas digital mereka sendiri.
Lewat lelang ini, siapa pun yang terlibat dalam Pi Network bisa mengamankan nama domain berbasis .pi, entah itu untuk bisnis, blog pribadi, toko daring, aplikasi, atau bahkan sekadar untuk kesenangan pribadi.
Statistik Lelang Kini Bisa Dipantau Langsung
Yang membuat perkembangan ini makin menarik adalah hadirnya fitur statistik langsung dalam aplikasi Domains Auction. Sekarang, Pioneer bisa melihat sendiri domain mana yang sedang panas-panasnya diperebutkan, mana yang menyentuh harga tertinggi, dan mana yang tiba-tiba jadi incaran banyak orang.
“Fitur ini memberikan peserta gambaran transparan tentang bagaimana Lelang berlangsung dan di mana aktivitas tertinggi terjadi,” ungkap tim Pi Network dalam pengumuman resmi.
Fitur ini seakan jadi semacam kaca pembesar untuk melihat dinamika pasar mini dalam Pi Network. Buat kamu yang suka menganalisis tren, ini bisa jadi alat bantu yang seru banget, mirip kayak lihat bursa saham versi mini.
Pemisahan Aplikasi dan Akses yang Lebih Mudah
Sebelumnya, lelang ini cuma bisa diakses lewat Pi Wallet. Tapi sekarang, Domains Auction sudah jadi aplikasi terpisah di dalam ekosistem Pi.
Perubahan ini membuka pintu bagi pengembangan fitur yang lebih unik dan mandiri, seperti notifikasi lewat email untuk domain yang kamu incar. Tak hanya itu, tampilan antarmukanya juga diperbarui supaya lebih enak dilihat dan gampang digunakan.
Di sisi lain, akses ke wallet Mainnet kini juga diperluas. Artinya, makin banyak Pioneer yang bisa ikut meramaikan lelang ini tanpa harus repot cari celah teknis. Semakin inklusif, semakin ramai pula persaingannya.
Tantangan Baru: Fenomena Domain Squatting
Namun di balik perkembangan ini, muncul satu tantangan yang cukup menarik, yakni domain squatting. Banyak peserta mulai memburu nama domain yang berhubungan dengan merek terkenal, istilah umum, atau kata-kata popular. Tujuannya? Bukan untuk digunakan, tapi lebih ke motif kepemilikan, siapa cepat dia dapat.
Praktik seperti ini sebenarnya bukan hal baru di dunia digital. Bahkan di ranah Web2 pun, banyak orang membeli domain “apple123.com” atau semacamnya dengan harapan bisa menjualnya kembali ke perusahaan terkait dengan harga mahal. Tapi jika itu dibiarkan mendominasi di Pi Network, visi awal dari domain .pi bisa kabur dari jalurnya.
Domain .pi sendiri sejatinya dirancang untuk menjadi pengenal Web3 yang aktif, bukan cuma papan nama kosong. Mereka ditujukan agar bisa digunakan sebagai pintu masuk ke aplikasi nyata dalam ekosistem Pi seperti toko, blog, alat bantu, bahkan proyek komunitas.
Melihat gejala domain squatting yang mulai mencuat, tim Pi Network menyadari bahwa solusi perlu dihadirkan.
Langkah selanjutnya yang tengah disiapkan adalah membangun alat-alat bantu agar proses penciptaan aplikasi dalam ekosistem Pi lebih mudah diakses. Fokusnya bukan lagi sekadar siapa yang punya domain terbanyak, tapi siapa yang bisa memanfaatkannya secara nyata.
Logikanya sederhana, buat apa punya papan nama toko yang keren kalau tokonya enggak buka-buka? Inilah alasan mengapa Pi Network ingin mendorong lebih banyak Pioneer agar mulai membangun sesuatu, bukan hanya mengoleksi.
Lebih lanjut lagi, dengan kombinasi antara statistik transparan, antarmuka yang makin ramah pengguna dan dorongan ke arah utilitas nyata, Pi Network berusaha menjaga agar domain .pi tidak hanya jadi koleksi digital, tapi juga alat nyata dalam ekosistem Web3.
Kini, kita tinggal menunggu bagaimana strategi pengembangan ini benar-benar dijalankan. Akankah domain .pi menjadi jalan baru bagi pelaku UMKM digital? Atau malah jadi ladang rebutan nama-nama popular saja? Yang pasti, arah anginnya sudah mulai jelas dan Pi Network tidak ingin kehilangan arah. [st]