Simak! Ini Pemicu Lonjakan Harga Bitcoin Berikutnya

Menurut seorang investor ternama, harga Bitcoin berpotensi melonjak karena tindakan The Fed berikutnya.

Harga Bitcoin telah melesat lebih dari 75 persen dari awal tahun ini, sejak kasus runtuhnya bursa kripto FTX yang sempat membawanya kian merosot mendekati level US$15.000.

Kekhawatiran terkait inflasi dan narasi resesi, membuat investor mulai berpaling dari dolar AS menuju aset yang dirasa aman dari dampak perekonomian AS, seperti emas, perak dan Bitcoin (BTC).

Pemicu Lonjakan Harga Bitcoin 

Berdasarkan laporan Forbes, investor kripto ternama dan Pemimpin di Galaxy Digital Michael Novogratz memperkirakan aksi The Fed berikutnya akan dapat memicu lonjakan pada harga Bitcoin senilai US$200 milyar pada penghujung tahun 2023.

“Perdagangan yang paling jelas telah dan akan terus menjadi long emas, long euro, long Bitcoin, long Ethereum, [di mana] aset-aset ini yang seharusnya berjalan dengan baik dengan The Fed yang berhenti mendaki dan kemudian memotong [suku bunga],” ujar Novogratz.

Sebelumnya, risalah bank sentral AS di bulan Maret menunjukkan adanya peluang untuk kembali menaikkan suku bunga lagi bulan depan. Ada perkiraan resesi ringan di akhir tahun ini.

Pada awal tahun 2022, The Fed telah memulai program kenaikan suku bunga guna melawan inflasi, sembari memangkas neraca untuk menarik likuiditas dari sistem. Ini telah menghancurkan kapitalisasi pasar kripto dan saham.

Namun, Novogratz kini telah melihat kemajuan yang besar pada BTC, karena telah mampu pulih dengan baik di sepanjang tahun berjalan.

“Kita (BTC) dapat berkonsolidasi di sini sebelum bergerak menuju US$40.000, selama The Fed memainkan cara yang menurut saya akan dimainkan,” tambahnya.

Saat harga BTC mencapai US$40.000, maka nilai pasarnya akan mencapai US$200 milyar. Tren pemulihan dinilai mulai terbentuk dan akan terus berlanjut menuju halving tahun 2024.

Peluang Bergerak Lebih Tinggi

harga BTC

BeinCrypto melaporkan, harga BTC berpeluang terus melesat karena telah membentuk candle yang memantul dari downtrend line pada gambar di atas, yang bertindak sebagai support.

Itu juga didukung pergerakan indikator RSI yang sudah di atas angka 50, meski kini mulai mendekati wilayah overbought dan harga yang mendekati resistance di US$31.700.

Jika harga gagal menembus resistance tersebut, maka ada peluang harga akan merosot lagi ke kisaran US$24.600.

Berdasarkan garis antar high sebelumnya, harga BTC telah berada di atas garis support, yang dapat diandalkan untuk mengonfirmasi masih kuat tidaknya sinyal bullish jangka pendek dan menengah.

Harga BTC masih tampak berpotensi mencapai US$31.800 selama tidak ada sentimen global yang menganggu prospek selera risiko ke aset kripto. Mari kita saksikan. [st]

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait