Kepolisian Singapura meluncurkan investigasi terhadap Terraform Labs, perusahaan yang didirikan oleh Do Kwon, pengusaha asal Korea Selatan, yang bangkrut setelah kegagalan stablecoin UST. Investigasi tersebut tengah berjalan dan Kwon diketahui tidak berada di Singapura.
Bulan lalu, Kwon dan Terraform Labs dituduh melakukan penipuan oleh Komisi Bursa dan Sekuritas AS (SEC). Selain itu, Kwon dicari oleh pihak berwenang Korea Selatan karena dituduh telah melanggar hukum pasar modal di negara tersebut beserta sejumlah pelanggaran lain.
Kasus Terra LUNA dan UST
Dalam gugatan mereka, SEC menyatakan Kwon dan Terraform Labs melakukan transfer senilai 10 ribu Bitcoin (BTC) dari proyek gagal mereka dan menukar kripto tersebut ke uang tunai melalui sebuah bank di Switzerland.
“Kami menuduh bahwa Terraform dan Do Kwon gagal memberikan pengungkapan penuh, adil dan jujur kepada publik seperti yang diperlukan untuk sejumlah sekuritas aset kripto, terutama untuk LUNA dan Terra USD,” ujar Ketua SEC AS Gary Gensler.
Cointelegraph melansir, SEC menuduh Kwon telah melakukan pencucian Bitcoin senilai lebih dari US$100 juta sejak Terra (LUNA) runtuh.
Langkah SEC tersebut dikritik oleh komunitas kripto sebagai celah agar SEC dapat mengejar stablecoin lain di masa depan dengan gugatan serupa.
Kwon menciptakan stablecoin Terra USD (UST) yang dirancang untuk memiliki nilai konstan US$1 melalui algoritma dan insentif perdagangan yang melibatkan token kedua, yakni LUNA.
Proyek tersebut gagal pada bulan Mei 2022 karena gagal pasak UST dan mengakibatkan kerugian sebesar US$40 milyar yang berdampak luas kepada industri kripto.
Akibat gagal pasak UST, sejumlah perusahaan kripto turut bangkrut, yakni hedge fund Three Arrows Capital serta platform peminjaman kripto Voyager Digital dan Celsius Network.
Keberadaan Kwon belum diketahui setelah Korea Selatan menerbitkan surat penangkapan dan Kwon meninggalkan Singapura. Korea Selatan berkata Kwon merupakan buronan red notice Interpol.
Ia dikabarkan telah melarikan diri selama hampir satu tahun. Setelah minggat dari Singapura, Kwon terlihat di Dubai kemudian di Serbia yang merupakan domisili terakhir yang diketahui.
Kendati sedang melarikan diri, co-founder Terraform Labs tersebut aktif di media sosial menghadapi skandal seputar LUNA dan UST. Kwon bahkan tampil di sejumlah podcast. Terbaru, ia belum menuliskan update sejak awal Februari. [ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.