Memecoin PEPE kembali menjadi sorotan setelah muncul sinyal beli yang terdeteksi pada grafik harian. Analis on-chain ternama, Ali Martinez, menyebut bahwa indikator teknikal TD Sequential memberikan sinyal potensi pembalikan tren dalam jangka pendek.
Sinyal ini muncul di tengah meningkatnya tekanan jual dari dompet besar (whale), namun justru dinilai sebagai peluang akumulasi baru.
“PEPE mungkin bersiap untuk rebound karena TD Sequential memberikan sinyal beli pada grafik harian,” ujar Ali.
Indikator ini dikenal luas di kalangan analis teknikal sebagai penanda potensi pembalikan arah harga, terutama setelah fase koreksi yang tajam.
PEPE sendiri merupakan salah satu memecoin berbasis Ethereum yang popular di kalangan investor ritel.
Kendati harga token ini sempat tertekan dalam beberapa pekan terakhir, kemunculan sinyal beli di time frame harian ini dinilai bisa membuka ruang pemulihan harga, khususnya jika didukung sentimen pasar yang membaik dalam waktu dekat.
Whale Kurangi Kepemilikan PEPE, Likuidasi Besar Terjadi
Meski terdapat sinyal teknikal yang positif, data on-chain terbaru menunjukkan adanya tekanan dari sisi distribusi token.
Menurut data yang dihimpun CoinMarketCap, dominasi whale terhadap PEPE menurun drastis menjadi 43 persen, level terendah sejak Desember 2023. Dalam 24 jam terakhir, tercatat sekitar 2,8 triliun token PEPE dijual oleh dompet besar.
Pergerakan tersebut beriringan dengan laporan likuidasi besar senilai US$414.000 milik Arthur Hayes pada 2 Agustus lalu. Hayes merupakan mantan CEO BitMEX dan dikenal aktif dalam perdagangan kripto spekulatif.
Aksi jual masif ini menciptakan tekanan tambahan terhadap harga PEPE dan menjadi salah satu alasan utama penurunan dominasi whale.
Kendati demikian, sebagian analis melihat pergerakan ini sebagai bentuk redistribusi dari whale ke investor ritel yang lebih kecil. Jika hal ini berlanjut dan tidak disertai aksi jual lanjutan, maka pasar dapat menemukan keseimbangan baru dengan struktur kepemilikan yang lebih tersebar.
Inisiatif Utilitas dan Staking Diupayakan Tekan Tekanan Jual
Di sisi lain, sejumlah upaya sedang dilakukan oleh komunitas dan pengembang proyek untuk mendongkrak utilitas PEPE. Salah satunya melalui platform Nebula Miner besutan Star System Labs.
Protokol ini memungkinkan pengguna untuk melakukan staking PEPE dan mendapatkan imbalan sebagai bentuk insentif mempertahankan kepemilikan token dalam jangka waktu lebih lama.
Meski masih dalam tahap awal dan belum didukung integrasi resmi dengan bursa utama, inisiatif ini dianggap sebagai sinyal positif untuk mendukung keberlanjutan ekosistem PEPE. Upaya semacam ini juga diharapkan dapat mengurangi tekanan jual yang kerap menghantui memecoin tanpa fundamental kuat.
Namun, analis memperingatkan bahwa tantangan utama PEPE tetap pada total pasokan yang sangat besar, yakni mencapai 420 triliun token. Tanpa mekanisme burn atau pengurangan pasokan yang signifikan, potensi apresiasi jangka panjang akan terbatas, kecuali jika volume permintaan meningkat secara konsisten.
Dana Mengalir Keluar dari Bursa, Akumulasi Diprediksi Terjadi
Sementara itu, data heatmap dari CoinGlass menunjukkan terjadinya net outflow PEPE dari beberapa bursa utama dalam 24 jam terakhir. Binance mencatat aliran keluar sebesar US$3,34 juta, disusul OKX (US$2,93 juta), Bybit (US$1,57 juta), Coinbase (US$886.370), Kraken (US$635.200) dan Upbit (US$562.440).
Aliran keluar dana dari bursa dapat menandakan perpindahan aset ke dompet pribadi atau partisipasi dalam program staking. Secara historis, tren ini sering dikaitkan dengan akumulasi jangka menengah oleh investor yang menahan aset di luar platform perdagangan.
Jika tren ini berlanjut dan didukung oleh sinyal teknikal serta penguatan narasi utilitas, maka PEPE berpeluang mengalami fase pemulihan harga dalam beberapa pekan ke depan. Namun demikian, dinamika pasar yang sangat volatil menuntut kehati-hatian dari investor dalam mengambil keputusan. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.