Pasar kripto kembali memanas, dan tanda-tanda crypto bubble yang mengingatkan pada ledakan besar di era Dot-com mulai terlihat.
Analis memperkirakan pasar kini berada di ambang gelombang besar, dengan dua altcoin utama yang diprediksi akan mengalami lonjakan signifikan.
Lalu, apakah ini waktu yang tepat untuk memulai investasi crypto, atau justru sudah terlambat dan menjadi pertanda bahwa koreksi besar akan segera datang?
Crypto Bubble: Mengulang Fenomena Dot-com
Michaël van de Poppe, seorang analis terkemuka, memperingatkan bahwa pasar kripto saat ini tengah menuju fase crypto bubble yang mengingatkan pada kejadian di era Dot-com pada akhir 1990-an.
Dalam pernyataan yang ia bagikan di X kepada lebih dari 785 ribu pengikutnya, Poppe menilai bahwa adopsi dari institusi besar terhadap cryptocurrency kini menjadi pemicu terjadinya gelembung kripto—dan berpotensi membuka peluang keuntungan besar.
“Ini adalah siklus di mana segalanya akan melesat, seperti halnya gelembung Dot-com, di mana likuiditas besar mengalir dan adopsi teknologi meningkat drastis,” tulis Van de Poppe, Senin (12/05/2025).
Investor Ini Tolak Solana di 2018, Kini Menyesal Seumur Hidup
Meskipun gelembung Dot-com berakhir tragis dengan kerugian sebesar US$5 triliun dan mengakibatkan ribuan perusahaan bangkrut, investor yang masuk di awal tetap mencatatkan keuntungan besar.
Kini, situasi serupa melalui crypto bubble diperkirakan sedang terbentuk di pasar kripto, dengan ekspektasi lonjakan besar yang menarik perhatian banyak investor.
XRP dan SEI Jadi Primadona Baru
Seiring dengan semakin kuatnya indikasi dimulainya gelembung kripto, perhatian kini tertuju pada altcoin, dengan XRP dan SEI menjadi sorotan utama dari Van de Poppe.
Menurutnya, XRP berpotensi mendekati kembali harga tertinggi sepanjang masa yang mencapai US$3,40, mengingat lonjakan permintaan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
“Level US$1,75 sudah saya tandai sejak awal sebagai titik masuk penting, dan sekarang sudah naik 50 persen. Saya yakin kita akan segera menyerang level ATH (all-time high) lagi,” ungkapnya, Minggu (11/05/2025).
Selain XRP, Van de Poppe juga optimistis terhadap SEI, altcoin pesaing Solana. Ia memprediksi harga SEI berpotensi melonjak hingga 169 pesen, dengan target awal di US$0,30, lalu melanjutkan ke kisaran US$0,50 hingga US$0,70.
“Break and flip sudah terjadi. Koreksi kecil bisa saja terjadi, tetapi itu akan menjadi kesempatan besar bagi investor baru untuk masuk,” jelasnya, Minggu (11/05/2025).
Kedua koin ini menjadi altcoin unggulan yang ia yakini akan sangat menguntungkan bagi para investor dan trader ketika pasar mulai memasuki fase crypto bubble.
Indikator Altseason Mulai Menguat
Fenomena ini bukan sekadar prediksi tanpa dasar yang jelas. Indikator dari platform Blockchaincenter menunjukkan bahwa altseason —periode dimana altcoin mengungguli Bitcoin—kembali menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
Sejak akhir April, indikator altcoin season melonjak ke kisaran 25–27, yang menandakan semakin banyak investor mulai melirik alternatif selain Bitcoin demi potensi keuntungan yang lebih besar.
Kenaikan ini memperkuat narasi bahwa pasar memasuki fase rotasi aset, dengan fokus beralih dari Bitcoin ke altcoin. Seperti yang terjadi dalam sejarah, perhatian investor mulai beralih ke proyek baru yang menjanjikan dan pada akhirnya bisa memicu crypto bubble.
Meski banyak yang menyambut optimisme ini, kita harus ingat pelajaran dari sejarah: euforia pasar sering kali menjadi pedang bermata dua. Gelembung Dot-com, misalnya, memberikan keuntungan besar, namun akhirnya berakhir dengan kehancuran.
Namun, dengan pendekatan hati-hati dan riset mendalam, peluang di tengah potensi gelembung kripto ini bisa menjadi strategi yang menguntungkan. [dp]